COVID-19 Bersifat Dinamis, Pakar Gugus Tugas: Jangan Lengah dan Tetap Waspada
Selasa, 07 Juli 2020 - 14:35 WIB
JAKARTA - Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah mengingatkan masyarakat bahwa penyakit COVID-19 bersifat dinamis. Karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada.
“Saya ingin mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa COVID-19 adalah sebuah penyakit yang bersifat sangat dinamis,” ungkapnya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (7/7/2020). (Baca juga: Indonesia di Pintu Krisis, Politikus PDIP Minta Presiden Tegas dan Cepat)
Tercatat, perkembangan zonasi risiko COVID-19 per tanggal 5 Juli 2020 sebanyak 38 kabupaten/kota dari risiko rendah, naik menjadi risiko sedang. Kemudian, terdapat 36 kabupaten/kota dari risiko sedang turun menjadi risiko rendah.
Ada 17 kabupaten/kota dari risiko tinggi turun menjadi risiko sedang. Dan ada 10 kabupaten/kota yang berhasil merubah dari zona risiko rendah masuk ke dalam zona hijau yaitu tidak ada kasus baru.
Dewi mengatakan saat ini pergerakan laju kasus COVID-19 baik yang positif, ODP dan PDP, terkonfirmasi sembuh begitu cepat. “Kita dapat melihat pergerakan yang begitu cepat kasus positif berubah menjadi sembuh. Kemudian orang yang sebelumnya ODP, PDP kemudian terkonfirmasi menjadi positif,” jelasnya.
Bahkan, sebuah daerah dengan cepat juga terjadi perubahan dari zona risiko tinggi turun menjadi sedang, atau dari rendah naik menjadi sedang, dan lain sebagainya. “Itu semua dikarenakan COVID-19 adalah sebuah penyakit yang sangat dinamis yang dapat berubah dari satu kotak ke kotak yang lain,” papar Dewi. (Baca juga: 17 Kabupaten/Kota Berhasil Kendalikan COVID-19 dari Zona Risiko Tinggi ke Sedang)
“Oleh sebab itu saya ingin mengingatkan kepada kita semua agar jangan lengah dan tetap waspada. Dengan cara apa? Dengan cara kita tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di manapun berada, kapan saja untuk menjaga diri kita, keluarga dan orang-orang di sekitar kita,” tegas Dewi.
“Saya ingin mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa COVID-19 adalah sebuah penyakit yang bersifat sangat dinamis,” ungkapnya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (7/7/2020). (Baca juga: Indonesia di Pintu Krisis, Politikus PDIP Minta Presiden Tegas dan Cepat)
Tercatat, perkembangan zonasi risiko COVID-19 per tanggal 5 Juli 2020 sebanyak 38 kabupaten/kota dari risiko rendah, naik menjadi risiko sedang. Kemudian, terdapat 36 kabupaten/kota dari risiko sedang turun menjadi risiko rendah.
Ada 17 kabupaten/kota dari risiko tinggi turun menjadi risiko sedang. Dan ada 10 kabupaten/kota yang berhasil merubah dari zona risiko rendah masuk ke dalam zona hijau yaitu tidak ada kasus baru.
Dewi mengatakan saat ini pergerakan laju kasus COVID-19 baik yang positif, ODP dan PDP, terkonfirmasi sembuh begitu cepat. “Kita dapat melihat pergerakan yang begitu cepat kasus positif berubah menjadi sembuh. Kemudian orang yang sebelumnya ODP, PDP kemudian terkonfirmasi menjadi positif,” jelasnya.
Bahkan, sebuah daerah dengan cepat juga terjadi perubahan dari zona risiko tinggi turun menjadi sedang, atau dari rendah naik menjadi sedang, dan lain sebagainya. “Itu semua dikarenakan COVID-19 adalah sebuah penyakit yang sangat dinamis yang dapat berubah dari satu kotak ke kotak yang lain,” papar Dewi. (Baca juga: 17 Kabupaten/Kota Berhasil Kendalikan COVID-19 dari Zona Risiko Tinggi ke Sedang)
“Oleh sebab itu saya ingin mengingatkan kepada kita semua agar jangan lengah dan tetap waspada. Dengan cara apa? Dengan cara kita tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di manapun berada, kapan saja untuk menjaga diri kita, keluarga dan orang-orang di sekitar kita,” tegas Dewi.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda