Hasil Inovasi Vokasi Menjawab Permasalahan Industri

Senin, 31 Oktober 2022 - 20:00 WIB
Riset ini dilakukan oleh tim periset Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) yang dikomandoi oleh Dr. Eng. Agustinus Winarno, S.T., M.Eng. Bersama dengan mitranya, yakni PT Akebono Brake Astra Indonesia, Agustinus mengembangkan inovasi berupa mesin untuk menggantikan peran manusia dalam pengujian kampas rem menjadi berbasis AI.

Agus menjelaskan, selama ini prinsip dasar dari pengujian atau pengetesan kampas rem di berbagai belahan dunia terkait baik atau tidak adalah dengan melakukan pemukulan oleh operator, kemudian operator tersebut mendengarkan adanya retak atau tidak menggunakan telinganya secara manual. Artinya dalam lini produksi kampas rem, proses pengujian dilakukan selama 24 jam, dan sangat bergantung pada kondisi manusia.

“Melalui inovasi ini, kami menggunakan mekanik untuk melakukan pemukulan, lalu inputan atau suara yang dihasilkan tersebut kami masukkan ke dalam AI. Selanjutnya, AI tersebut akan memutuskan kampas rem yang diuji baik atau tidak. Dengan adanya mesin di sini tentu akan meningkatkan efisiensi karena cycle time bisa kita atur, ataupun proses ini akan menjadi lebih stabil,” terang Agus.

Inovasi vokasi dari SV UGM ini tentunya memiliki potensi besar karena pada industri kampas rem secara global, pengujian kampas rem masih dilakukan dengan mengandalkan telinga manusia yang tentunya sudah terlatih. Mesin uji kampas rem berbasis AI ini diharapkan mampu menjadi peluang bisnis bagi mitra industri untuk mengekspor alat, dan yang paling penting adalah membanggakan bangsa Indonesia melalui inovasi di bidang otomotif.



Mesin Kanvas Rem Berbasis AI dari Vokasi UGM

Cetakan Velg Material Baja Perkakas

Inovasi lainnya dihadirkan oleh tim periset dari Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung. Semakin meningkatnya permintaan velg kendaraan akibat dari pertumbuhan industri kendaraan, baik yang konvensional maupun elektrik membuat ketua periset Polman, Roni Kusnowo, S.T., M.T. memiliki ide untuk menciptakan inovasi cetakan velg dengan material baja perkakas produksi dalam negeri.

Roni mengatakan, mitra industrinya yaitu PT Pakoakuina sebagai salah satu bagian dari PT Astra Otoparts membutuhkan sebuah material produksi lokal disebabkan saat ini mereka masih impor untuk memenuhi kebutuhan material. “Sedangkan kalau impor itu butuh waktu dan harga yang cukup tinggi. Sehingga mereka membutuhkan material baja perkakas produksi lokal yang mempunyai beberapa sifat, yaitu tahan panas, tahan terhadap beban tahan aus, dan yang terakhir mempunyai sifat yang tangguh,” ucap Roni.

Persoalan DUDI tersebut kemudian Ia jawab bersama timnya dengan membuat cetakan dengan material besi perkakas sesuai dengan kebutuhan mitra. Keunggulan dari inovasi Polman ini adalah efisiensi biaya dan waktu karena tidak perlu inden dari luar negeri. Bahkan, Ia bersama tim hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari untuk menghasilkan baja perkakas dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harus impor dari luar negeri. Saat ini, sejumlah pesanan bahkan datang tidak hanya dari mitra industri, tetapi juga dari pabrikan lainnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More