BPOM Diminta Teliti Kemasan Plastik Mengandung Zat Etilen Glikol
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 01:25 WIB
Suyatma mencontohkan, kemasan PET yang juga ada risiko dari bahan senyawa yang lain yang berpotensi ke arah negatif. “Di PET ada kandungan asetaldehid, EG, antimon dan lain-lain yang juga berbahaya,” ucapnya.
Guru besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Muchtaridi menjelaskan, ketika masuk ke dalam tubuh EG mengalami oksidasi oleh enzim menjadi glikol aldehid. Kemudian kembali dioksidasi menjadi asam glikol oksalat membentuk lagi asam oksalat. “Asam oksalat inilah yang membentuk batu ginjal,” ungkapnya.
Muchtaridi menjelaskan asam oksalat jika sudah mengkristal akan berbentuk seperti jarum tajam. “Asam oksalat kelarutannya kecil, kalau ketemu kalsium akan terbentuk garam yang sukar larut dalam air dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal, kristalnya tajam dan akan mencederai ginjal,” tuturnya.
Jika kondisi ini terjadi pada anak-anak yang memiliki ukuran ginjal lebih kecil, dampak yang ditimbulkan akan menjadi parah. Tidak hanya memapar di ginjal, efeknya juga bisa lari ke jantung dan juga memicu kematian yang cepat. Melihat kenyataan ini, BPOM didesak melakukan penelitian terhadap kemasan pangan berbahan EG ini.
Guru besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Muchtaridi menjelaskan, ketika masuk ke dalam tubuh EG mengalami oksidasi oleh enzim menjadi glikol aldehid. Kemudian kembali dioksidasi menjadi asam glikol oksalat membentuk lagi asam oksalat. “Asam oksalat inilah yang membentuk batu ginjal,” ungkapnya.
Muchtaridi menjelaskan asam oksalat jika sudah mengkristal akan berbentuk seperti jarum tajam. “Asam oksalat kelarutannya kecil, kalau ketemu kalsium akan terbentuk garam yang sukar larut dalam air dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal, kristalnya tajam dan akan mencederai ginjal,” tuturnya.
Jika kondisi ini terjadi pada anak-anak yang memiliki ukuran ginjal lebih kecil, dampak yang ditimbulkan akan menjadi parah. Tidak hanya memapar di ginjal, efeknya juga bisa lari ke jantung dan juga memicu kematian yang cepat. Melihat kenyataan ini, BPOM didesak melakukan penelitian terhadap kemasan pangan berbahan EG ini.
(cip)
tulis komentar anda