Mengasuh Anak di Era Normal Baru, Orang Tua Bisa Terapkan 9M
Senin, 06 Juli 2020 - 17:32 WIB
JAKARTA - Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Lenny N Rosalin memahami adanya tantangan yang dihadapi orang tua dalam mengasuh anak di masa pandemi COVID-19 . Karena itu, dirinya meminta agar para orang tua bisa menyesuaikan cara pengasuhan dengan kebijakan tatanan normal baru atau New Normal saat ini.
“Beberapa tantangan baru seperti perubahan rutinitas yang signifikan, kesulitan interaksi, kesulitan psikososial dan ekonomi, manajemen emosi dan energi, ketidakpastian masa depan, serta adaptasi terhadap teknologi,” ujar Lenny dalam keterangan resmi yang diperoleh SINDOnews , Senin (6/7/2020). (Baca juga: Lampaui Rata-rata Global, Angka Kematian COVID-19 di Tanah Air Mencapai 3.241 Orang)
Lenny menjelaskan relasi kuasa dalam keluarga harus mulai dikikis guna menghadapi sejumlah tantangan tersebut. Caranya dengan tidak memosisikan diri orang tua dengan anak sebagai atasan dan bawahan.
“Orang tua juga perlu melibatkan anak dalam berdiskusi dan menjadi sahabat bagi anak. Orang tua dan seluruh anggota keluarga bertanggung jawab membangun iklim positif di rumah,” terangnya.
Ada tips 9M menurut Lenny yang bisa dilakukan orang tua agar bisa menjadi sahabat anak. Memberi pujian dan apresiasi, menjadi pendamping yang baik, menjadi pendengar yang baik, menghargai privasi anak, dan meyakinkan bahwa orang tua peduli. Orang tua juga perlu memberi ruang gerak anak, meningkatkan rasa percaya diri anak serta menjadi inspirasi dan panutan bagi anak.
Sejalan dengan hal itu, Ketua Kompartemen 7 Hubungan Nasional dan Internasional Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Anrilla EM Ningday menuturkan, kebahagiaan keluarga di masa pandemi harus diupayakan. Yang harus dipelajari, menurut dia, adalah mempertahankan kesehatan mental keluarga di masa pandemi COVID-19 untuk menyambut normal baru.
“Orang tua harus menyadari pola tumbuh kembang anak tidak sama satu dengan yang lain maka jaga dan bantu anak sehat mental. Sadari ketika membutuhkan, segera cari bantuan salah satunya melalui Layanan Sejiwa (Sehat Jiwa),” ujar Anrilla. (Baca juga: Sebanyak 9 Provinsi Laporkan Angka Kesembuhan COVID-19 di Atas 80%)
Kondisi normal baru saat ini tentu harus disikapi dengan baik. Oleh karena itu, orang tua harus mampu dalam mengelola atau melakukan manajemen keluarga dan pengasuhan di keluarganya, termasuk juga perlu mengelola kesehatan mental diri sendiri.
“Beberapa tantangan baru seperti perubahan rutinitas yang signifikan, kesulitan interaksi, kesulitan psikososial dan ekonomi, manajemen emosi dan energi, ketidakpastian masa depan, serta adaptasi terhadap teknologi,” ujar Lenny dalam keterangan resmi yang diperoleh SINDOnews , Senin (6/7/2020). (Baca juga: Lampaui Rata-rata Global, Angka Kematian COVID-19 di Tanah Air Mencapai 3.241 Orang)
Lenny menjelaskan relasi kuasa dalam keluarga harus mulai dikikis guna menghadapi sejumlah tantangan tersebut. Caranya dengan tidak memosisikan diri orang tua dengan anak sebagai atasan dan bawahan.
“Orang tua juga perlu melibatkan anak dalam berdiskusi dan menjadi sahabat bagi anak. Orang tua dan seluruh anggota keluarga bertanggung jawab membangun iklim positif di rumah,” terangnya.
Ada tips 9M menurut Lenny yang bisa dilakukan orang tua agar bisa menjadi sahabat anak. Memberi pujian dan apresiasi, menjadi pendamping yang baik, menjadi pendengar yang baik, menghargai privasi anak, dan meyakinkan bahwa orang tua peduli. Orang tua juga perlu memberi ruang gerak anak, meningkatkan rasa percaya diri anak serta menjadi inspirasi dan panutan bagi anak.
Sejalan dengan hal itu, Ketua Kompartemen 7 Hubungan Nasional dan Internasional Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Anrilla EM Ningday menuturkan, kebahagiaan keluarga di masa pandemi harus diupayakan. Yang harus dipelajari, menurut dia, adalah mempertahankan kesehatan mental keluarga di masa pandemi COVID-19 untuk menyambut normal baru.
“Orang tua harus menyadari pola tumbuh kembang anak tidak sama satu dengan yang lain maka jaga dan bantu anak sehat mental. Sadari ketika membutuhkan, segera cari bantuan salah satunya melalui Layanan Sejiwa (Sehat Jiwa),” ujar Anrilla. (Baca juga: Sebanyak 9 Provinsi Laporkan Angka Kesembuhan COVID-19 di Atas 80%)
Kondisi normal baru saat ini tentu harus disikapi dengan baik. Oleh karena itu, orang tua harus mampu dalam mengelola atau melakukan manajemen keluarga dan pengasuhan di keluarganya, termasuk juga perlu mengelola kesehatan mental diri sendiri.
(kri)
tulis komentar anda