Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Usut Rekaman CCTV di Stadion yang Hilang
Selasa, 18 Oktober 2022 - 20:06 WIB
JAKARTA - Rekaman CCTV yang berada di lobi utama serta area parkir pada Tragedi Kanjuruhan , Malang, beberapa waktu lalu akan diusut. Hal ini ditegaskan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ), Beka Ulung Hapsara.
Beka Ulung menjelaskan dari laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), ada rekaman berdurasi 3 jam yang dihapus.
"Kalau TGIPF masih belum menemukan CCTV yang hilang, tentu saja kita akan dalami juga sebagai bagian dari penyelidikan Komnas, apalagi ini penyelidikannya masih berjalan," kata Beka di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Keadilan untuk Korban Kanjuruhan
Beka menjelaskan, tujuannya agar penyelidikan dapat mendapatkan titik terang dalam kasus tersebut. Selain itu, dari rekaman CCTV tersebut dapat mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan yang menelan 132 korban jiwa itu.
"Kita bisa tahu kronologi seperti apa sehingga memperjelas, saya kira memperjelas latar belakang kenapa korban yang jatuh itu sangat banyak," jelasnya.
Menurut Beka, pihaknya besok akan memeriksa PT LIB terkait lanjutan penyelidikan tragedi Kanjuruhan tersebut.
"Kami juga akan (memeriksa) PT LIB. Kemudian kami juga akan tanyakan apakah mereka memiliki informasi terkait dengan hilangnya CCTV tersebut atau tidak," tuturnya.
Sebelumnya, Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam berdasarkan data yang terverifikasi menewaskan 125 orang.
Namun, data tersebut masih sementara karena tidak menutup kemungkinan korban bertambah. Kerusuhan terjadi usai pluit akhir pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Lihat Juga: Demo Peringatan 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan Memanas, Massa Bakar Ban Bekas di DPRD Malang
Beka Ulung menjelaskan dari laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), ada rekaman berdurasi 3 jam yang dihapus.
"Kalau TGIPF masih belum menemukan CCTV yang hilang, tentu saja kita akan dalami juga sebagai bagian dari penyelidikan Komnas, apalagi ini penyelidikannya masih berjalan," kata Beka di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Keadilan untuk Korban Kanjuruhan
Beka menjelaskan, tujuannya agar penyelidikan dapat mendapatkan titik terang dalam kasus tersebut. Selain itu, dari rekaman CCTV tersebut dapat mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan yang menelan 132 korban jiwa itu.
"Kita bisa tahu kronologi seperti apa sehingga memperjelas, saya kira memperjelas latar belakang kenapa korban yang jatuh itu sangat banyak," jelasnya.
Menurut Beka, pihaknya besok akan memeriksa PT LIB terkait lanjutan penyelidikan tragedi Kanjuruhan tersebut.
"Kami juga akan (memeriksa) PT LIB. Kemudian kami juga akan tanyakan apakah mereka memiliki informasi terkait dengan hilangnya CCTV tersebut atau tidak," tuturnya.
Sebelumnya, Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam berdasarkan data yang terverifikasi menewaskan 125 orang.
Namun, data tersebut masih sementara karena tidak menutup kemungkinan korban bertambah. Kerusuhan terjadi usai pluit akhir pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Lihat Juga: Demo Peringatan 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan Memanas, Massa Bakar Ban Bekas di DPRD Malang
(maf)
tulis komentar anda