Menteri Agama dari Kalangan Militer, Nomor 3 Pernah Menjabat Wakil Panglima TNI

Selasa, 18 Oktober 2022 - 05:39 WIB
Pensiun dari militer dengan pangkat Laksamana Muda, Tarmizi lalu diangkat menjadi Sekjen Departemen Agama Indonesia selama lima tahun sebelum diangkat sebagai menteri pada tahun 1993. Selama menjabat menteri, dua inisiatif penting yang ia laksanakan adalah pengembangan Siskohat (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) dan pembentukan Dana Abadi Umat (DAU).

Saat Tarmizi menjadi Menteri Agama selama Orde Baru berkuasa, kerukunan antarumat beragama jauh dari ketegangan. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan ikut campur urusan intern agama. Pemerintah hanya punya kepentingan dalam pembinaan hubungan baik antarumat beragama.

Selepas menjadi menteri pada 1998, Tarmizi kemudian ditugaskan ke Oslo sebagai Duta Besar RI untuk Norwegia merangkap Islandia. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia periode 2006-2011 dan rektor pada Universitas Islam Az-Zahra di Jakarta periode 2004-2008.

3. Jenderal (Purn) Fachrul Razi

Fachrul Razi ditunjuk menjadi Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Penunjukan Fachrul sebagai Menag diumumkan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (23/10/2019).

Semasa aktif di militer, Fachrul memiliki pengalaman di bidang infanteri sebagai perwira TNI Angkatan Darat dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Panglima TNI. Fachrul juga menjadi orang dengan pangkat militer tertinggi yang pernah memangku jabatan Menteri Agama.



Sejumlah posisi di militer pernah dipegang oleh jebolan Akademi Militer tahun 1970 itu. Mulai dari Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, Wakil Asisten Operasi KASAD, hingga Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana dan Gubernur Akademi Militer.

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Asisten Operasi KASUM ABRI, Kepala Staf Umum ABRI, hingga Sekjen Departemen Pertahanan. Pada saat aktif di militer, Fachrul pernah menjadi komandan Kontingen Garuda IX/2 yang ditugaskan ke Iran-Irak di bawah misi UNIIMOG. Dia juga pernah menjadi Gubernur Akademi Militer pada 1996-1997.

Tahun 1999, Fachrul diangkat menjadi Wakil Panglima TNI mendampingi Laksamana Widodo Adi Sutjipto. Namun, Presiden Abdurrahman Wahid kemudian meminta posisi Wakil Penglima TNI dihapus. Setahun kemudian tepatnya tahun 2000, Fachrul dicopot dari jabatannya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More