Komnas HAM: Autopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Bakal Ungkap Soal Gas Air Mata
Senin, 17 Oktober 2022 - 19:05 WIB
JAKARTA - Ekshumasi atau autopsi jenazah korban tragedi Kanjuruhan , Malang, Jawa Timur bakal mengungkap soal gas air mata yang diduga menjadi penyebab kematian. Autopsi rencananya digelar pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjelaskan, dari proses autopsi tersebut dapat ditemukan berapa kadar gas air mata yang terhirup, dan bagaimana karakter gas air yang digunakan kepolisian untuk mengurai massa.
"Posisinya adalah yang paling penting, salah satu yang menjadi isu di ekshumasi ini adalah bagaimana kadar gas air mata dan karakter gas air matanya sendiri, itu yang sedang diungkap," kata Anam, Senin (17/10/2022).
Anam memastikan akan turun langsung mengawasi proses ekshumasi jenazah korban tragedi Kanjuruhan. "Iya, karena teman-teman Aremania meminta memang Komnas HAM untuk datang, untuk melihat langsung, untuk mengawasi, dan sebagainya," ujarnya.
Nantinya, akan ada dua jenazah korban tragedi Kanjuruhan yang menjalani proses ekshumasi. Menurut Anam, angka tersebut sudah cukup untuk mengungkap penyebab kematian. Namun Anam mengatakan, tidak menutup kemungkinan jumlah jenazah yang menjalani proses ekshumasi akan bertambah ke depannya.
"Informasinya sampai hari ini 2 (jenazah). Saya kira kalau misalnya dua cukup itu ya, mau nambah ya nggak papa juga," sambungnya.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjelaskan, dari proses autopsi tersebut dapat ditemukan berapa kadar gas air mata yang terhirup, dan bagaimana karakter gas air yang digunakan kepolisian untuk mengurai massa.
"Posisinya adalah yang paling penting, salah satu yang menjadi isu di ekshumasi ini adalah bagaimana kadar gas air mata dan karakter gas air matanya sendiri, itu yang sedang diungkap," kata Anam, Senin (17/10/2022).
Baca Juga
Anam memastikan akan turun langsung mengawasi proses ekshumasi jenazah korban tragedi Kanjuruhan. "Iya, karena teman-teman Aremania meminta memang Komnas HAM untuk datang, untuk melihat langsung, untuk mengawasi, dan sebagainya," ujarnya.
Nantinya, akan ada dua jenazah korban tragedi Kanjuruhan yang menjalani proses ekshumasi. Menurut Anam, angka tersebut sudah cukup untuk mengungkap penyebab kematian. Namun Anam mengatakan, tidak menutup kemungkinan jumlah jenazah yang menjalani proses ekshumasi akan bertambah ke depannya.
"Informasinya sampai hari ini 2 (jenazah). Saya kira kalau misalnya dua cukup itu ya, mau nambah ya nggak papa juga," sambungnya.
(cip)
tulis komentar anda