Firasat Akhir Hayat, Jenderal Paling Dihormati Ini Keliling TMP Kalibata Sebelum Wafat
Sabtu, 17 September 2022 - 08:17 WIB
Pada 1949 dia masuk Angkatan Darat di bagian Polisi Militer. Setahun berikutnya dia menjadi ajudan Kolonel Alex Kawilarang, Pangdam Siliwangi yang juga tokoh di balik pembentukan pasukan elite Kesko III TT. Pasukan ini kelak berubah menjadi RPKAD, Kopassandha dan akhirnya Kopassus hingga kini. Karier Jusuf terus melesat hingga dia dipercaya memegang tongkat komando tertinggi di kampung halamannya, yakni menjadi Pangdam Hasanuddin.
Perjalanan waktu mengantar karier Jusuf ‘berakhir’ di militer. Selepas Pangdam itu, dia ditarik Presiden Soekarno masuk kabinet sebagai menteri. Meski demikian dia masih berstatus tentara aktif. Ketika Soeharto menjadi Presiden, Jusuf masih dipertahankan dalam kabinet. Namun suatu hal tak terduga. Pada 29 Maret 1978 dia dipercaya menjadi Panglima ABRI/Menhankam. Jusuf menggantikan Jenderal Maraden Panggabean.
Dalam karier militernya sebagai Pangab, Jusuf dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan prajurit. Dia kerap blusukan ke barak-barak dan asrama untuk menyapa para anggota ABRI. Tak heran, dia begitu dikenang. Begitu tingginya kesan baik itu sehingga Jusuf lekat dengan julukan ‘Panglima Para Prajurit’ atau ‘Bapak Para Prajurit’.
Salah satu tokoh yang memiliki kenangan mendalam tersebut yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. ”Saya sangat terkesan dengan Jenderal Jusuf. Hidupnya sangat sederhana. Beliau ini adalah prajurit, jenderal dan seorang panglima yang tidak ingin menyusahkan bekas anak buahnya yang sedang aktif dengan meminta berbagai fasilitas. Beliau ingin mandiri, berdiri di atas kaki sendiri,” ujar Prabowo dalam bukunya Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman LetjenTNI (Purn) Prabowo Subianto.
Lihat Juga: 5 Fakta Mayjen TNI Rui Duarte, Putra Timor Timur dengan Penugasan Baru sebagai Irjen Kemenhan
Perjalanan waktu mengantar karier Jusuf ‘berakhir’ di militer. Selepas Pangdam itu, dia ditarik Presiden Soekarno masuk kabinet sebagai menteri. Meski demikian dia masih berstatus tentara aktif. Ketika Soeharto menjadi Presiden, Jusuf masih dipertahankan dalam kabinet. Namun suatu hal tak terduga. Pada 29 Maret 1978 dia dipercaya menjadi Panglima ABRI/Menhankam. Jusuf menggantikan Jenderal Maraden Panggabean.
Dalam karier militernya sebagai Pangab, Jusuf dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan prajurit. Dia kerap blusukan ke barak-barak dan asrama untuk menyapa para anggota ABRI. Tak heran, dia begitu dikenang. Begitu tingginya kesan baik itu sehingga Jusuf lekat dengan julukan ‘Panglima Para Prajurit’ atau ‘Bapak Para Prajurit’.
Salah satu tokoh yang memiliki kenangan mendalam tersebut yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. ”Saya sangat terkesan dengan Jenderal Jusuf. Hidupnya sangat sederhana. Beliau ini adalah prajurit, jenderal dan seorang panglima yang tidak ingin menyusahkan bekas anak buahnya yang sedang aktif dengan meminta berbagai fasilitas. Beliau ingin mandiri, berdiri di atas kaki sendiri,” ujar Prabowo dalam bukunya Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman LetjenTNI (Purn) Prabowo Subianto.
Lihat Juga: 5 Fakta Mayjen TNI Rui Duarte, Putra Timor Timur dengan Penugasan Baru sebagai Irjen Kemenhan
(kri)
tulis komentar anda