Latar Belakang Terjadinya Agresi Militer Belanda 1, Upaya Belanda untuk Kembali Menguasai Indonesia
Senin, 12 September 2022 - 13:03 WIB
Tidak hanya menyasar Jawa, pasukan tersebut juga dikirim ke Sumatera Barat untuk merebut daerah-daerah strategis yang kaya. Dalam tindakannya ini, Belanda sama sekali tidak merasa bersalah. Justru, mereka berdalih bahwa agresinya ini dilakukan untuk mempertahankan kesepakatan atas Perundingan Linggarjati.
Setelahnya, Pemerintah Indonesia secara resmi mengadukan tindakan Belanda ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Atas permintaan India dan Australia, pada 31 Juli 1947, Agresi Militer Belanda ini masuk dalam salah satu agenda Dewan Keamanan PBB.
Sebagai solusinya, PBB mengeluarkan resolusi berupa perintah agar konflik bersenjata segera dihentikan antara Belanda dan Indonesia. Mendapat tekanan dari PBB, akhirnya pada 15 Agustus 1947, Belanda menerima resolusi Dewan Keamanan dengan menghentikan pertempuran.
Beberapa hari setelahnya, Pemerintah Belanda dan Indonesia sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Akan tetapi, Belanda kembali ingkar janji. Tak berselang lama, mereka melancarkan operasi militer dalam intensitas lebih besar. Adapun tindakan tersebut dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II.
Lihat Juga: Kapal Perang Tromp Belanda Bersandar di Jakarta, Pengamat: TNI AL Harus Bangun Kekuatan Alutsista
Setelahnya, Pemerintah Indonesia secara resmi mengadukan tindakan Belanda ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Atas permintaan India dan Australia, pada 31 Juli 1947, Agresi Militer Belanda ini masuk dalam salah satu agenda Dewan Keamanan PBB.
Sebagai solusinya, PBB mengeluarkan resolusi berupa perintah agar konflik bersenjata segera dihentikan antara Belanda dan Indonesia. Mendapat tekanan dari PBB, akhirnya pada 15 Agustus 1947, Belanda menerima resolusi Dewan Keamanan dengan menghentikan pertempuran.
Beberapa hari setelahnya, Pemerintah Belanda dan Indonesia sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Akan tetapi, Belanda kembali ingkar janji. Tak berselang lama, mereka melancarkan operasi militer dalam intensitas lebih besar. Adapun tindakan tersebut dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II.
Lihat Juga: Kapal Perang Tromp Belanda Bersandar di Jakarta, Pengamat: TNI AL Harus Bangun Kekuatan Alutsista
(bim)
tulis komentar anda