Sejarah Pemberontakan Berdarah Pertama PKI pada 1926-1927
Sabtu, 10 September 2022 - 05:47 WIB
Sepanjang malam tahun baru itu, PKI membunuh tujuh orang pegawai pemerintah kolonial Belanda, menghancurkan fasilitas umum, dan merampas harta benda para korban.
Pada 1 Januari 1927 pagi, aksi pemberontak telah diketahui kepolisian. Pasukan PKI dikejar dan perang terbuka terjadi. Sebanyak 49 orang pemberontak berhasil ditangkap. Beberapa orang pemberontak tewas dalam pertempuran, dan sebagian lainnya mengalami luka-luka. Jumlah mereka yang ditangkap dan tewas dalam pertempuran terus bertambah.
Namun aksi pembunuhan-pembunuhan oleh PKI masih terjadi. Di Padang Sibusuk, para pemberontak membunuh Kepala Nagari Datuk Sutan Nan Gadang dan mengangkat Kupiah gelar Datuk Bandaro sebagai penggantinya. Pada 2 Januari 1927, ratusan orang berkumpul di pasar Padang Sibusuk. Beberapa orang yang dianggap tidak loyal kepada revolusi ditangkap para pemberontak dan dihukum pancung. Peristiwa itu juga terjadi di Silungkang.
Pada 3 Januari, dua Brigade Militer Belanda dikirim ke Padang Sibusuk untuk mematahkan pemberontakan dengan melakukan penangkapan-penangkapan. Hingga 12 Januari 1927, militer kolonial Belanda telah menangkap sebanyak 1.300 orang. Rata-rata usia mereka yang ditangkap 17-30 tahun. Hingga Februari 1927, jumlah mereka yang ditangkap dan ditahan telah mencapai 4,000 orang. Pemberontakan baru benar-benar dipadamkan pada 28 Februari 1927.
Pada 1 Januari 1927 pagi, aksi pemberontak telah diketahui kepolisian. Pasukan PKI dikejar dan perang terbuka terjadi. Sebanyak 49 orang pemberontak berhasil ditangkap. Beberapa orang pemberontak tewas dalam pertempuran, dan sebagian lainnya mengalami luka-luka. Jumlah mereka yang ditangkap dan tewas dalam pertempuran terus bertambah.
Namun aksi pembunuhan-pembunuhan oleh PKI masih terjadi. Di Padang Sibusuk, para pemberontak membunuh Kepala Nagari Datuk Sutan Nan Gadang dan mengangkat Kupiah gelar Datuk Bandaro sebagai penggantinya. Pada 2 Januari 1927, ratusan orang berkumpul di pasar Padang Sibusuk. Beberapa orang yang dianggap tidak loyal kepada revolusi ditangkap para pemberontak dan dihukum pancung. Peristiwa itu juga terjadi di Silungkang.
Pada 3 Januari, dua Brigade Militer Belanda dikirim ke Padang Sibusuk untuk mematahkan pemberontakan dengan melakukan penangkapan-penangkapan. Hingga 12 Januari 1927, militer kolonial Belanda telah menangkap sebanyak 1.300 orang. Rata-rata usia mereka yang ditangkap 17-30 tahun. Hingga Februari 1927, jumlah mereka yang ditangkap dan ditahan telah mencapai 4,000 orang. Pemberontakan baru benar-benar dipadamkan pada 28 Februari 1927.
(muh)
tulis komentar anda