Kualitas SDM Papua Tak Boleh Dipandang Sebelah Mata
Rabu, 01 Juli 2020 - 11:50 WIB
Adanya anggapan bahwa anak muda Papua apatis dinilainya sangat tidak tepat. Menurut dia, anak muda Papua memiliki keinginan kuat untuk membangun dan memimpin.
“Semangat mereka tinggi membangun, namun ada stigma (apatis-red) sehingga hilang kepercayaan diri ketika bertarung di daerah, ini masih jadi persoalan untuk di evaluasi, diperbaiki,” tuturnya.
Anggota Timnas RI yang kini bermain di liga Thailand, Rudolf Yanto Basna menjadi bukti bahwa anak muda Papua mampu berkarier di mana pun dalam bidang apa pun.
Dia bercerita, kariernya bermain di liga sepak bola Thailand berawal dari mimpi. Rudolf juga ingin Papua lebih di kenal di dunia internasional.
Untuk itu dia mengajak anak muda Papua untuk merawat mimpi, mengambil kesempatan, lalu belajar dengan cepat. Dia pun memasang target selanjutnya, yakni bisa bermain di Liga Jepang.
“Saya mau maju berkarier, apa yang rasa pahit saya telan, saya belajar dari Youtube melihat video mereka untuk bisa adaptasi, ini saya lakukan untuk generasi Papua selanjutnya.
Untuk membuka mindset bahwa dunia luas,” ucapnya.
Pilot perempuan asal Papua, Martha Astin Itaar yang mendapatkan kesempatan beasiswa di New Zaeland juga sepakat bahwa anak muda Papua mampu memimpin berkontribusi di segala bidang.
Selama dia berkarier, tidak pernah mengalami isu-isu rasialis. Menurut dia, salah satu tantangan Papua saat ini untuk lebih dikenal dunia, yakni membangun persepsi positif, seperti dimiliki Bali.
Sebagai bagian dari Indonesia, kata dia, Papua memiliki banyak potensi dan kelebihan. Oleh karena itu, semua pihak harus bersatu mempromosikan apa yang unggul sehingga semua orang cepat ingat, seperti orang Indonesia dan orang luar negeri, mengenal Bali.
“Semangat mereka tinggi membangun, namun ada stigma (apatis-red) sehingga hilang kepercayaan diri ketika bertarung di daerah, ini masih jadi persoalan untuk di evaluasi, diperbaiki,” tuturnya.
Anggota Timnas RI yang kini bermain di liga Thailand, Rudolf Yanto Basna menjadi bukti bahwa anak muda Papua mampu berkarier di mana pun dalam bidang apa pun.
Dia bercerita, kariernya bermain di liga sepak bola Thailand berawal dari mimpi. Rudolf juga ingin Papua lebih di kenal di dunia internasional.
Untuk itu dia mengajak anak muda Papua untuk merawat mimpi, mengambil kesempatan, lalu belajar dengan cepat. Dia pun memasang target selanjutnya, yakni bisa bermain di Liga Jepang.
“Saya mau maju berkarier, apa yang rasa pahit saya telan, saya belajar dari Youtube melihat video mereka untuk bisa adaptasi, ini saya lakukan untuk generasi Papua selanjutnya.
Untuk membuka mindset bahwa dunia luas,” ucapnya.
Pilot perempuan asal Papua, Martha Astin Itaar yang mendapatkan kesempatan beasiswa di New Zaeland juga sepakat bahwa anak muda Papua mampu memimpin berkontribusi di segala bidang.
Selama dia berkarier, tidak pernah mengalami isu-isu rasialis. Menurut dia, salah satu tantangan Papua saat ini untuk lebih dikenal dunia, yakni membangun persepsi positif, seperti dimiliki Bali.
Sebagai bagian dari Indonesia, kata dia, Papua memiliki banyak potensi dan kelebihan. Oleh karena itu, semua pihak harus bersatu mempromosikan apa yang unggul sehingga semua orang cepat ingat, seperti orang Indonesia dan orang luar negeri, mengenal Bali.
tulis komentar anda