Kebijakan Uang Ketat, Pemadam Api Inflasi?
Selasa, 26 Juli 2022 - 12:36 WIB
Bank Indonesia memang masih belum mengeluarkan kebijakan kenaikan suku bunga untuk meredam inflasi. Akan tetapi, BI tak segan akan mulai menaikkan suku bunga ketika inflasi inti terus menanjak. Dari sisi nilai tukar, kinerja rupiah saat ini masih cukup baik dibanding mata uang Asia lainnya.
Tingginya harga komoditas membuat neraca perdagangan Indonesia surplus pada 25 bulan terakhir. Akibatnya, transaksi berjalan juga ikut surplus dan membuat pasokan devisa mengalir ke dalam negeri. Kinerja rupiah pun tidak terlalu buruk, bahkan pada akhir Semester I-2022 pada saat permintaan valuta asing biasanya besar. Pada Kuartal II-2022, BI memperkirakan transaksi berjalan masih akan surplus, melanjutkan surplus pada kuartal sebelumnya.
Signifikansi Pengendalian Inflasi
Ketidakpastian ekonomi global diperkirakan masih akan terus berlanjut seiring dengan makin mengemukanya risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan inflasi global, termasuk sebagai akibat dari kian meluasnya kebijakan proteksionisme terutama pangan yang ditempuh oleh berbagai negara.
Oleh sebab itu, pemerintah perlu terus berupaya melakukan pengendalian inflasi yang dapat ditempuh melalui sinergitas berbagai instrument kebijakan, baik kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal. Selain itu, pengendalian inflasi Indonesia di tengah proses pemulihan ekonomi sangatlah penting karena jika inflasi terus melambung tinggi akan berdampak pada perilaku dan psikologis masyarakat yang selanjutnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Upaya yang kini telah dilakukan pemerintah dari sisi fiskal untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah lonjakan inflasi melalui peningkatan subsidi dan bantuan sosial sejatinya telah cukup efektif menjaga stabilitas ekonomi nasional, namun hanya bersifat jangka pendek. Pemerintah perlu terus memikirkan upaya yang berdampak jangka panjang dan berkelanjutan seperti peningkatan produksi pangan nasional dan pengembangan energi alternatif.
Selain itu di sisi moneter, meski inflasi Indonesia masih terkendali, namun BI perlu terus memperhatikan pergerakan inflasi, terutama terkait perubahan kebijakan tingkat suku bunga acuan ketika diperlukan demi menjaga stabilitas ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat. Semoga.
Baca Juga: koran-sindo.com
Tingginya harga komoditas membuat neraca perdagangan Indonesia surplus pada 25 bulan terakhir. Akibatnya, transaksi berjalan juga ikut surplus dan membuat pasokan devisa mengalir ke dalam negeri. Kinerja rupiah pun tidak terlalu buruk, bahkan pada akhir Semester I-2022 pada saat permintaan valuta asing biasanya besar. Pada Kuartal II-2022, BI memperkirakan transaksi berjalan masih akan surplus, melanjutkan surplus pada kuartal sebelumnya.
Signifikansi Pengendalian Inflasi
Ketidakpastian ekonomi global diperkirakan masih akan terus berlanjut seiring dengan makin mengemukanya risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan inflasi global, termasuk sebagai akibat dari kian meluasnya kebijakan proteksionisme terutama pangan yang ditempuh oleh berbagai negara.
Oleh sebab itu, pemerintah perlu terus berupaya melakukan pengendalian inflasi yang dapat ditempuh melalui sinergitas berbagai instrument kebijakan, baik kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal. Selain itu, pengendalian inflasi Indonesia di tengah proses pemulihan ekonomi sangatlah penting karena jika inflasi terus melambung tinggi akan berdampak pada perilaku dan psikologis masyarakat yang selanjutnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Upaya yang kini telah dilakukan pemerintah dari sisi fiskal untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah lonjakan inflasi melalui peningkatan subsidi dan bantuan sosial sejatinya telah cukup efektif menjaga stabilitas ekonomi nasional, namun hanya bersifat jangka pendek. Pemerintah perlu terus memikirkan upaya yang berdampak jangka panjang dan berkelanjutan seperti peningkatan produksi pangan nasional dan pengembangan energi alternatif.
Selain itu di sisi moneter, meski inflasi Indonesia masih terkendali, namun BI perlu terus memperhatikan pergerakan inflasi, terutama terkait perubahan kebijakan tingkat suku bunga acuan ketika diperlukan demi menjaga stabilitas ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat. Semoga.
Baca Juga: koran-sindo.com
tulis komentar anda