BSKDN Kemendagri: Konsep ITKPD Upaya Wujudkan Tujuan Otonomi Daerah
Sabtu, 23 Juli 2022 - 02:10 WIB
Pasalnya, indeks tersebut merujuk pada beragam indeks yang telah ada sebelumnya, di antaranya World Governance Index dan The Berggruen Governance Index. Irfani menegaskan kedua indeks tersebut telah jamak digunakan lembaga internasional dalam mengukur kemajuan suatu negara.
"Kita pun ingin (ITKPD) lebih inklusif yang melihat bagaimana kualitas pendukung suatu daerah, kualitas tata kelolanya, hingga mencapai kualitas pembangunan. Jadi bila ada daerah yang bagus secara output, namun buruk secara input, bisa jadi daerah tersebut mengejar di sisi tata kelolanya. Ini yang ingin kita petakan," jelas irfani yang juga seorang ekonom dari Universitas Indonesia.
Sementara itu anggota Tim dari Lembaga Kemitraan/Partnership lainnya, Azizon, yang bertindak sebagai pemapar ketiga membenarkan pendapat sebelumnya. Dirinya berujar bahwa ITKPD dapat menghasilkan intervensi terbaik karena mampu memetakan kondisi terkini dari suatu daerah lewat beragam sisi.
"Namun konsep ini masih perlu review dan masukan dari para pihak," jelas pria yang juga berprofesi sebagai Peneliti Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Indonesia.
Para peserta seminar menyambut positif konsep ITKPD. Seperti yang diutarakan Dosen Universitas Cenderawasih, Julius Ary. Menurutnya instrumen ini cukup komprehensif. "Saya ucapkan selamat, ini bagus sekali. Semoga dapat segera diterapkan," katanya.
"Kita pun ingin (ITKPD) lebih inklusif yang melihat bagaimana kualitas pendukung suatu daerah, kualitas tata kelolanya, hingga mencapai kualitas pembangunan. Jadi bila ada daerah yang bagus secara output, namun buruk secara input, bisa jadi daerah tersebut mengejar di sisi tata kelolanya. Ini yang ingin kita petakan," jelas irfani yang juga seorang ekonom dari Universitas Indonesia.
Sementara itu anggota Tim dari Lembaga Kemitraan/Partnership lainnya, Azizon, yang bertindak sebagai pemapar ketiga membenarkan pendapat sebelumnya. Dirinya berujar bahwa ITKPD dapat menghasilkan intervensi terbaik karena mampu memetakan kondisi terkini dari suatu daerah lewat beragam sisi.
"Namun konsep ini masih perlu review dan masukan dari para pihak," jelas pria yang juga berprofesi sebagai Peneliti Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Indonesia.
Para peserta seminar menyambut positif konsep ITKPD. Seperti yang diutarakan Dosen Universitas Cenderawasih, Julius Ary. Menurutnya instrumen ini cukup komprehensif. "Saya ucapkan selamat, ini bagus sekali. Semoga dapat segera diterapkan," katanya.
(maf)
tulis komentar anda