Kebijakan Pendidikan Jangan Hanya Fokus pada Peluang Ekonomi

Jum'at, 22 Juli 2022 - 15:39 WIB
Latasha Safira (Foto: Ist)
Latasha Safira

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS)

SELAIN untuk memperoleh ilmu, apakah sebenarnya tujuan pendidikan? Semua orang pasti punya pendapat masing-masing. Pendapat yang sering terdengar adalah menghubungkan pendidikan dengan peluang ekonomi. Simak saja pembahasan seputar dampak ekonomi dari learning loss yang terjadi selama pandemi Covid-19.

Bank Dunia (2020) memperkirakan bahwa hanya dalam satu tahun penutupan sekolah, negara- negara berpenghasilan rendah, menengah, dan tinggi berisiko mengalami penurunan PDB masing-masing, sekitar 61%, 22% dan 9%.

Pada akhirnya, apa yang dipertimbangkan sebagai “tujuan” akan berdampak pada bagaimana kita merancang kebijakan-kebijakan pendidikan.



Dalam kasus Indonesia, tujuan dari kebijakan pendidikan cenderung menuju ke arah pembangunan ekonomi. Selama Orde Baru, sistem pendidikan nasional dibentuk untuk mempersiapkan kaum muda untuk terjun ke dunia kerja, memperkuat angkatan kerja dan perekonomian nasional Indonesia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim bahkan mengatakan, dampak kebijakan barunya hanya akan terasa “saat para mahasiswa masuk dunia kerja”.

Jadi, apakah kebijakan pendidikan kita sudah memenuhi tujuan ini? Mari kita lihat kasus siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) Indonesia yang menawarkan sepuluh payung jurusan seperti Teknologi Manufaktur dan Rekayasa, Bisnis Manajemen dan Pariwisata.

SMK adalah bagian dari sektor Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Kejuruan (TVET), salah satu bidang fokus pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Oleh karena itu, SMK bertujuan untuk membantu transisi siswa ke dunia kerja.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More