Dorong ASEAN Travel Corridor, Langkah Jokowi Dinilai Brilian
Sabtu, 27 Juni 2020 - 07:03 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong negara-negara yang tergabung dalam ASEAN bersama-sama bekerja keras menumbuhkan kembali perekonomian lebih cepat dari keterpurukan akibat pandemi corona (Covid-19). Untuk tujuan tersebut, Presiden mengusulkan adanya ASEAN travel corridor yang dianggapnya sangat penting karena konektivitas merupakan kunci tumbuhnya perekonomian.
Tawaran tersebut disampaikan Jokowi dalam ASEAN Summit atau KTT ASEAN Ke-36 yang diselenggarakan pada Jumat, 26 Juni 2020, secara virtual lantaran adanya pandemi. Sebagai informasi, travel corridor adalah pembukaan lintas batas negara secara terbatas dengan negara lain yang masing-masing memiliki kasus Covid-19.
"Saya paham bahwa beberapa di antara kita, termasuk Indonesia, telah memulai pembicaraan secara bilateral baik dengan sesama negara ASEAN maupun dengan negara di luar ASEAN mengenai travel corridor. Namun, sudah saatnya ASEAN, sebagai satu komunitas, memikirkan pengaturan ASEAN travel corridor," ucapnya di Jakarta kemarin.
Meski begitu, Jokowi menekankan bahwa travel corridor ini harus dilakukan secara hati-hati, utamanya dalam penerapan protokol kesehatan secara ketat. "Pengaturan travel corridor tentu harus dilakukan secara hati-hati, terukur, dan bertahap dimulai dengan essential business travel dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat," tuturnya. (Baca: Demokrat Ungkap PDIP Inisiator RUU HIP)
Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan, selain penting untuk percepatan pemulihan ekonomi, ASEAN travel corridor juga penting untuk menunjukkan arti strategis komunitas ASEAN di kawasan dan di mata dunia. Dia pun meminta agar masing-masing negara menugaskan menterinya untuk membahas hal ini. "Kita tugaskan para menteri untuk mulai membahas ASEAN travel corridor ini," imbuhnya.
Selain konektivitas fisik, Jokowi juga mendorong konektivitas digital, khususnya fasilitasi e-commerce, e-health, dan e-learning. Akses dan kapasitas UMKM untuk masuk platform digital juga harus diperluas.
Jokowi lebih jauh menuturkan bahwa salah satu tantangan besar di kawasan ASEAN adalah dampak sosial ekonomi karena adanya Covid-19. Kendati demikian, dia tetap optimistis karena ASEAN memiliki fondasi kuat sebagai sebuah komunitas selama lima dekade terakhir. Fondasi ini cukup untuk dijadikan bekal dalam menghadapi masa sulit ini. "Tugas kita sebagai pemimpin ASEAN adalah memberi arah yang jelas untuk menghadapi situasi sulit ini. Ada dua hal yang menurut saya harus kita lakukan. Pertama, kita harus percepat pemulihan ekonomi ASEAN," kata Jokowi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan kepada media menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menegaskan bahwa ASEAN travel corridor ini selain penting untuk percepatan ekonomi ASEAN, dapat menunjukkan arti strategis dari komunitas ASEAN, baik di kawasan maupun di mata dunia internasional. "ASEAN perlu mulai melakukan pengaturan mengenai ASEAN travel corridor secara hati-hati, terukur, dan bertahap. Dimulai dengan essential business travel corridor berdasarkan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya kemarin.
Perhelatan tahunan 10 anggota ASEAN ini akan membahas utamanya pengelolaan risiko kesehatan masyarakat dan menghidupkan kembali ekonomi sampai ditemukan vaksin atau pengobatan yang efektif. Tak hanya dari kepala negara, KTT ASEAN juga akan melibatkan kaum muda, pelaku bisnis, serta anggota parlemen yang dapat berkontribusi secara signifikan pada upaya pembangunan komunitasnya.
Tawaran tersebut disampaikan Jokowi dalam ASEAN Summit atau KTT ASEAN Ke-36 yang diselenggarakan pada Jumat, 26 Juni 2020, secara virtual lantaran adanya pandemi. Sebagai informasi, travel corridor adalah pembukaan lintas batas negara secara terbatas dengan negara lain yang masing-masing memiliki kasus Covid-19.
"Saya paham bahwa beberapa di antara kita, termasuk Indonesia, telah memulai pembicaraan secara bilateral baik dengan sesama negara ASEAN maupun dengan negara di luar ASEAN mengenai travel corridor. Namun, sudah saatnya ASEAN, sebagai satu komunitas, memikirkan pengaturan ASEAN travel corridor," ucapnya di Jakarta kemarin.
Meski begitu, Jokowi menekankan bahwa travel corridor ini harus dilakukan secara hati-hati, utamanya dalam penerapan protokol kesehatan secara ketat. "Pengaturan travel corridor tentu harus dilakukan secara hati-hati, terukur, dan bertahap dimulai dengan essential business travel dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat," tuturnya. (Baca: Demokrat Ungkap PDIP Inisiator RUU HIP)
Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan, selain penting untuk percepatan pemulihan ekonomi, ASEAN travel corridor juga penting untuk menunjukkan arti strategis komunitas ASEAN di kawasan dan di mata dunia. Dia pun meminta agar masing-masing negara menugaskan menterinya untuk membahas hal ini. "Kita tugaskan para menteri untuk mulai membahas ASEAN travel corridor ini," imbuhnya.
Selain konektivitas fisik, Jokowi juga mendorong konektivitas digital, khususnya fasilitasi e-commerce, e-health, dan e-learning. Akses dan kapasitas UMKM untuk masuk platform digital juga harus diperluas.
Jokowi lebih jauh menuturkan bahwa salah satu tantangan besar di kawasan ASEAN adalah dampak sosial ekonomi karena adanya Covid-19. Kendati demikian, dia tetap optimistis karena ASEAN memiliki fondasi kuat sebagai sebuah komunitas selama lima dekade terakhir. Fondasi ini cukup untuk dijadikan bekal dalam menghadapi masa sulit ini. "Tugas kita sebagai pemimpin ASEAN adalah memberi arah yang jelas untuk menghadapi situasi sulit ini. Ada dua hal yang menurut saya harus kita lakukan. Pertama, kita harus percepat pemulihan ekonomi ASEAN," kata Jokowi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan kepada media menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menegaskan bahwa ASEAN travel corridor ini selain penting untuk percepatan ekonomi ASEAN, dapat menunjukkan arti strategis dari komunitas ASEAN, baik di kawasan maupun di mata dunia internasional. "ASEAN perlu mulai melakukan pengaturan mengenai ASEAN travel corridor secara hati-hati, terukur, dan bertahap. Dimulai dengan essential business travel corridor berdasarkan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya kemarin.
Perhelatan tahunan 10 anggota ASEAN ini akan membahas utamanya pengelolaan risiko kesehatan masyarakat dan menghidupkan kembali ekonomi sampai ditemukan vaksin atau pengobatan yang efektif. Tak hanya dari kepala negara, KTT ASEAN juga akan melibatkan kaum muda, pelaku bisnis, serta anggota parlemen yang dapat berkontribusi secara signifikan pada upaya pembangunan komunitasnya.
tulis komentar anda