Mengembalikan Marwah Institusi Polri
Kamis, 07 Juli 2022 - 15:45 WIB
Romadhon Jasn
Koordinator Jaringan Aktivis Nusantara
MESKI belum genap dua tahun menjadi nahkoda Korps Bhayangkara. Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dinilai berhasil memimpin institusi Polri. Prestasi dan keberhasilan yang dicapai mantan Kabareskrim itu ternyata melampaui target dan espektasi. Pasalnya, belum genap dua tahun menjadi pucuk pimpinan Polri tapi banyak sekali kontribusi dan terobosan yang dilakukan Listyo Sigit Prabowo.
Di bawah kepemimpinannya, Polri benar-benar menjadi institusi yang melindungi, melayani, dan mengayomi. Wajah Polri saat ini jauh lebih modern dengan sistem pelayanan publik terintegrasi. Artinya, dapat dikatakan bahwa gagasan transformasi Polri presisi telah berhasil mengubah wajah Polri lebih moderens, humanis, terbuka dan tidak antikritik.
Di mata publik, Jenderal Sigit dipandang berhasil mengembalikan citra dan marwah institusi Polri yang sebelumnya acap dipersepsikan sebagai institusi "buruk rupa" kini telah bertransformasi menjadi institusi terkemuka yang mengedepakan pendekatan humanis, prediktif, dan transparan dalam rangka menjamin rasa keadilan yang proporsional bagi semua orang tanpa pandang bulu.
Jenderal Sigit memiliki tekad kuat untuk melakukan pembenahan dan perbaikan sebagai bagian dari upaya reformasi penegakan hukum yang selama ini kerap dipersepsikan "tajam di bawah tumpul ke atas". Alhasil, penegakan hukum saat ini sangat transparan dan tak pandang bulu. Buktinya, Irjen Napoleon Bonaparte yang notabeni petinggi Polri ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) hasil suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Lebih dari itu, Jenderal Sigit bahkan menyediakan ruang (kanal) dengan membuka mekanisme pengawasan yang bisa diakses masyarakat. Artinya, pelibatan masyarakat dalam melakukan kontrol secara langsung adalah bukti bahwa tidak ada yang ditutup-tutupi semua serba transparan dan bisa dikontrol publik.
Sebagai sosok pribadi yang murah senyum, kalem, ramah, dan santun bawaannya namun sesungguhnya Jenderal Sigit sangat tegas dan bijaksana. Sikap demikian itulah yang mencerminkan beliau sebagai seorang pemimpin sejati sehingga menjadi teladan bagi bawahannya. Kepemimpinan transformatif Jenderal Sigit telah memotivasi bawahannya untuk terus berikhtiar dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Berkat ikhtiar dan kinerja maksimal seluruh stakeholder institusi Polri, kepercayaan publik terus meningkat. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Charta Politika yang menunjukkan bahwa kepuasan publik terhadap kinerja Jenderal Sigit terus meningkat. Bukti lain yang menunjukkan perihal kepuasan publik terhadap kinerja Kapolri nampak terlihat ketika masyarakat sangat antusias memilih anggota Polri yang memiliki dedikasi, inovasi, dan integritas pada pagelaran Hoegeng Awards 2022.
Koordinator Jaringan Aktivis Nusantara
MESKI belum genap dua tahun menjadi nahkoda Korps Bhayangkara. Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dinilai berhasil memimpin institusi Polri. Prestasi dan keberhasilan yang dicapai mantan Kabareskrim itu ternyata melampaui target dan espektasi. Pasalnya, belum genap dua tahun menjadi pucuk pimpinan Polri tapi banyak sekali kontribusi dan terobosan yang dilakukan Listyo Sigit Prabowo.
Di bawah kepemimpinannya, Polri benar-benar menjadi institusi yang melindungi, melayani, dan mengayomi. Wajah Polri saat ini jauh lebih modern dengan sistem pelayanan publik terintegrasi. Artinya, dapat dikatakan bahwa gagasan transformasi Polri presisi telah berhasil mengubah wajah Polri lebih moderens, humanis, terbuka dan tidak antikritik.
Di mata publik, Jenderal Sigit dipandang berhasil mengembalikan citra dan marwah institusi Polri yang sebelumnya acap dipersepsikan sebagai institusi "buruk rupa" kini telah bertransformasi menjadi institusi terkemuka yang mengedepakan pendekatan humanis, prediktif, dan transparan dalam rangka menjamin rasa keadilan yang proporsional bagi semua orang tanpa pandang bulu.
Jenderal Sigit memiliki tekad kuat untuk melakukan pembenahan dan perbaikan sebagai bagian dari upaya reformasi penegakan hukum yang selama ini kerap dipersepsikan "tajam di bawah tumpul ke atas". Alhasil, penegakan hukum saat ini sangat transparan dan tak pandang bulu. Buktinya, Irjen Napoleon Bonaparte yang notabeni petinggi Polri ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) hasil suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Lebih dari itu, Jenderal Sigit bahkan menyediakan ruang (kanal) dengan membuka mekanisme pengawasan yang bisa diakses masyarakat. Artinya, pelibatan masyarakat dalam melakukan kontrol secara langsung adalah bukti bahwa tidak ada yang ditutup-tutupi semua serba transparan dan bisa dikontrol publik.
Sebagai sosok pribadi yang murah senyum, kalem, ramah, dan santun bawaannya namun sesungguhnya Jenderal Sigit sangat tegas dan bijaksana. Sikap demikian itulah yang mencerminkan beliau sebagai seorang pemimpin sejati sehingga menjadi teladan bagi bawahannya. Kepemimpinan transformatif Jenderal Sigit telah memotivasi bawahannya untuk terus berikhtiar dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Berkat ikhtiar dan kinerja maksimal seluruh stakeholder institusi Polri, kepercayaan publik terus meningkat. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Charta Politika yang menunjukkan bahwa kepuasan publik terhadap kinerja Jenderal Sigit terus meningkat. Bukti lain yang menunjukkan perihal kepuasan publik terhadap kinerja Kapolri nampak terlihat ketika masyarakat sangat antusias memilih anggota Polri yang memiliki dedikasi, inovasi, dan integritas pada pagelaran Hoegeng Awards 2022.
tulis komentar anda