Berkunjung ke Museum Bank Indonesia, Mengintip Peninggalan Uang Kuno Kerajaan hingga Kompeni

Rabu, 06 Juli 2022 - 20:02 WIB
Nama lain uang Gobok adalah keping cinta, konon katanya uang ini sengaja dibuat oleh salah satu Raja Banten untuk menyatakan besar cintanya kepada sang istri.

Uang Gobok ini bentuknya bulat namun terdapat lubang di tengah karena pengaruh koin dari China, atau koin-koin serupa yang berasal dari China dan Jepang. Koin-koin ini ternyata tidak dipergunakan sebagai alat pembayaran, namun diberikan sebagai persembahan di kuil-kuil, sehingga uang Gobok ini disebut juga koin-koin kuil.

3. Uang Kampua



Uang Kampua ini sangat unik dan berbeda, karena terbuat dari kain tenun. Menurut sejarahnya, uang ini berlaku pada masa Kerajaan Buton di Sulawesi. Dari cerita rakyat Buton, Kampua pertama kali diperkenalkan oleh Bulawambona, yaitu Ratu Kerajaan Buton yang kedua yang memerintah sekitar abad XIV.

4. Uang Plano



Uang Plano ini sangat antik seperti kertas yang kita kenal. Misalnya uang dengan nominal duapuluh ribuan atau seratus ribuan, namun menjadi lebih antik karena uang ini dicetak bersambung dengan nomor seri yang sama. Atau bisa dibilang uangnya belum digunting.

5. Uang Rijksdaalder



Uang perak Belanda yang dijadikan alat pembayaran standar di Nusantara. Pada tahun 1727, VOC mengedarkan uang tersebut.

6. Uang Dai Nippon Teioku Seihu'



Uang Jepang atau disebut uang Invasi yang berbentuk kertas diedarkan pada tahun 1943.

7. Uang NICA (Netherlands Indies Civil Administration)



Pada awal kemerdekaan Indonesia, kondisi moneter negara ini sangatlah buruk. Uang NICA digunakan untuk membiayai operasi militer mereka, membayar gaji pegawai pribumi, dan mengedarkan uang tersebut ke seluruh Indonesia. Hingga akhirnya memperparah kondisi keuangan Indonesia.

8. Uang ORI



Desakan cikal bakal untuk mencetak uang sendiri mulai bermunculan. Pemerintahan menerbitkan ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) yang mulai diedarkan pada Oktober 1946. Situasi keamanan yang tidak menentu membuat peredaran ORI tersendat-sendat. ORI tetap diedarkan secara gerilya dan terbukti mampu membangkitkan rasa solidaritas serta nasionalisme rakyat Indonesia.

Jika ingin mengunjungi ke Museum Bank Indonesia, bisa pergi ke Jalan Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat. Museum buka pada hari Selasa sampai Jumat dengan jam buka pukul 8.00 sampai pukul 15.30 juga hari Sabtu dan Minggu pukul 8.00 sampai pukul 16.00. Untuk tiket masuk dengan harga sekitar Rp 5.000 setiap pengunjungnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More