4 Sastrawan Indonesia dengan Karya Luar Biasa, Nomor 2 Kandidat Peraih Nobel
Jum'at, 17 Juni 2022 - 10:50 WIB
Pramoedya Ananta Toer merupakan salah satu sastrawan yang paling berpengaruh di Angkatan 45. Sejumlah karyanya yang terkenal adalah Bumi Manusia, Di Tepi Kali Bekasi, Anak Semua Bangsa, dan Gadis Pantai. Sejak tahun 1996, Pram berkali-kali menjadi kandidat penerima Nobel di bidang sastra kendati belum pernah menerimanya sampai akhir hayat.
Pram, begitu dia biasa disapa, lahir di Blora, Jawa Tengah pada 6 Februari 1925. Pram adalah sebagai sosok yang memperjuangkan gerakan nasionalisme. Kegigihannya ini kerap membuatnya bolak-balik ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Salah satunya pada 22 Juli 1947 setelah ditangkap marinir Belanda akibat menyimpan dokumen gerakan bawah tanah yang dianggap menentang Belanda. Ia juga sempat mendekam di penjara di Pulau Edam dan di Bukit Duri, Jakarta hingga tahun 1949.
3. Sapardi Djoko Damono
Foto/dok.SINDOOnews
Sapardi Djoko Damono merupakan salah satu sastrawan pada Angkatan 50-an. Ia lahir di Surakarta, 20 Maret 1940. Ia dikenal dengan puisi-puisinya yang menggunakan bahasa sederhana namun tetap bernuansa romantis. Sejumlah puisinya yang terkenal ialah Aku Ingin, Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Saking populernya puisi-puisi Sapardi Djoko Damono, sebagian besar puisinya dibuat musikalisasi.
4. Chairil Anwar
Foto/wikipedia
Pram, begitu dia biasa disapa, lahir di Blora, Jawa Tengah pada 6 Februari 1925. Pram adalah sebagai sosok yang memperjuangkan gerakan nasionalisme. Kegigihannya ini kerap membuatnya bolak-balik ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Salah satunya pada 22 Juli 1947 setelah ditangkap marinir Belanda akibat menyimpan dokumen gerakan bawah tanah yang dianggap menentang Belanda. Ia juga sempat mendekam di penjara di Pulau Edam dan di Bukit Duri, Jakarta hingga tahun 1949.
3. Sapardi Djoko Damono
Foto/dok.SINDOOnews
Sapardi Djoko Damono merupakan salah satu sastrawan pada Angkatan 50-an. Ia lahir di Surakarta, 20 Maret 1940. Ia dikenal dengan puisi-puisinya yang menggunakan bahasa sederhana namun tetap bernuansa romantis. Sejumlah puisinya yang terkenal ialah Aku Ingin, Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Saking populernya puisi-puisi Sapardi Djoko Damono, sebagian besar puisinya dibuat musikalisasi.
4. Chairil Anwar
Foto/wikipedia
tulis komentar anda