Profil Marsekal Purn Hadi Tjahjanto, Mantan Panglima TNI yang Ditunjuk Jadi Menteri ATR
Rabu, 15 Juni 2022 - 13:56 WIB
Pada tahun 2011, Hadi mulai ditugaskan di luar TNI AU. Kala itu dia ditunjuk sebagai Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara.
Ketika berpangkat Kolonel, dirinya dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Dua bulan menjabat, nama Hadi ditunjuk sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) yang menjadikannya juga pecah bintang menjadi Marsekal Pertama (Marsma).
Selepas menjabat Kadispenau, Hadi kembali mendapat promosi sebagai Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh. Pada Juli 2015, Hadi ditugasi menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat mendapatkan tugas tersebut, pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda atau Marsda. Pada bulan November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan pangkat Marsekal Madya (Marsdya).
Karier Hadi tidak mandek di Kemhan, sebab pada 18 Januari 2017 dia terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) menggantikan Agus Supriatna yang masuk dalam masa purna tugas. Pangkatnya dinaikkan menjadi Pati bintang empat atau Marsekal.
Hingga pada akhirnya, karier militer Hadi mencapai puncak setelah dicalonkan oleh Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Setelah melalui proses panjang dan disetujui DPR, Hadi resmi dilantik sebagai Panglima TNI pada tanggal 8 Desember 2017.
Usai tak lagi berdinas di militer, Hadi Tjahjanto tak lama menganggur. Dirinya ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Komandan Lapangan persiapan MotoGP Mandalika 2022.
Atas keberhasilannya menggelar balapan internasional itu, Hadi mendapat penghargaan dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Bukti kesuksesan Hadi ditonton 400 juta penonton televisi di lebih dari 200 negara di dunia.
Tangan dinginnya pun berhasil memberi dampak ekonomi perputaran uang sebesar Rp697 miliar, dengan output NTB Rp3,5 triliun dan output nasional Rp4,5 triliun.
Ketika berpangkat Kolonel, dirinya dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Dua bulan menjabat, nama Hadi ditunjuk sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) yang menjadikannya juga pecah bintang menjadi Marsekal Pertama (Marsma).
Selepas menjabat Kadispenau, Hadi kembali mendapat promosi sebagai Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh. Pada Juli 2015, Hadi ditugasi menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat mendapatkan tugas tersebut, pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda atau Marsda. Pada bulan November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan pangkat Marsekal Madya (Marsdya).
Karier Hadi tidak mandek di Kemhan, sebab pada 18 Januari 2017 dia terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) menggantikan Agus Supriatna yang masuk dalam masa purna tugas. Pangkatnya dinaikkan menjadi Pati bintang empat atau Marsekal.
Hingga pada akhirnya, karier militer Hadi mencapai puncak setelah dicalonkan oleh Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Setelah melalui proses panjang dan disetujui DPR, Hadi resmi dilantik sebagai Panglima TNI pada tanggal 8 Desember 2017.
Usai tak lagi berdinas di militer, Hadi Tjahjanto tak lama menganggur. Dirinya ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Komandan Lapangan persiapan MotoGP Mandalika 2022.
Atas keberhasilannya menggelar balapan internasional itu, Hadi mendapat penghargaan dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Bukti kesuksesan Hadi ditonton 400 juta penonton televisi di lebih dari 200 negara di dunia.
Tangan dinginnya pun berhasil memberi dampak ekonomi perputaran uang sebesar Rp697 miliar, dengan output NTB Rp3,5 triliun dan output nasional Rp4,5 triliun.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda