Muncul Varian BA.4 dan BA.5, Kapuskes TNI: Tidak Perlu Takut

Selasa, 14 Juni 2022 - 11:53 WIB
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen Budiman memberikan keterangan kepada awak media di Tower 1 RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2022). FOTO/MPI/REFI SANDI
JAKARTA - Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 muncul di tengah pelonggaran sejumlah aktivitas di Tanah Air. Subvarian virus corona tersebut telah ditemukan di Jakarta dan Bali.

Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen Budiman mengimbau masyarakat agar tidak takut dan panik dengan kemunculan subvarian Omicron tersebut.

"Akan tetapi sebetulnya kita tidak perlu takut, ini sudah bisa diprediksi ya, apalagi kalau kita membaca BA.4 dan BA.5 itu sendiri sebetulnya ke salah satu varian omicron yang ternyata tidak signifikan, menimbulkan gejala yang berat tidak. Jadi kita tidak perlu takut itu hanya pemeriksaan saja pemeriksaan ada di sini menemukan varian-varian yang baru," kata Budiman kepada awak media di Tower 1 RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2022).

Budiman menegaskan, RSDC Wisma Atlet tidak merawat pasien bergejala berat. Sebab, saat ini RSDC Wisma Atlet masih diperuntukkan isolasi mandiri (isoman) dan isolasi terpadu (isoter) masyarakat Jakarta dan pelaju perjalanan.



Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan tiga kasus Omicron BA.5 di Indonesia adalah laki-laki. "Ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), merupakan delegasi pertemuan The Global Platform Disaster Risk Reduction di Bali tanggal 23-28 Mei," kata Mohammad Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/6/2022).

Dia menjelaskan, tiga WNA itu tidak memiliki gejala Covid-19. Sedangkan untuk satu orang yang terinfeksi Omicron BA.4 merupakan warga negara Indonesia (WNI). Adapun subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini tengah menyebar di sejumlah negara. Kedua subvarian itu juga memicu lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Varian BA.4 dan BA.5, Wisma Atlet Siagakan Tower 5

Perkembangan kasus varian BA.4 dan BA.5 di Indonesia telah terdeteksi sejak Januari 2022. Menurut Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, pada Minggu (12/6/2022), telah ditemukan empat kasus lokal dari Jakarta.

Dalam paparannya, dr Erlina mengatakan, dari 8 kasus yang terdeteksi, salah satunya mengalami gejala berat. Pasien diketahui belum melakukan vaksin dosis ketiga atau booster.

"Ini satu-satunya (pasien) mengalami gejala lebih berat. Ada batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, nyeri abdomen," kata dr Erlina dalam webinar daring, Minggu (12/6/2022).
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More