Efisiensi Bisnis, Strategi Gojek Agar Kuat Hadapi Pandemi

Selasa, 23 Juni 2020 - 22:59 WIB
“Salah satu ketakutan terbesar saya sebagai seorang pemimpin adalah mengecewakan kalian semua dan itu adalah masa tersulit yang pernah saya rasakan selama di Gojek, hingga hari ini. Hari ini, di dalam setiap townhall meeting, saya merasa telah mengecewakan banyak dari tim kita. Secara pribadi, saya ingin meminta maaf untuk keputusan yang harus kita ambil. Kepada kalian yang harus meninggalkan Gojek, tolong diketahui bahwa ini adalah kesalahan kami berdua, saya dan Andre, bukan kalian. Kami memohon maaf kali ini telah mengecewakan kalian. Kami sangat berterima kasih bahwa kalian telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun. Kalian telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek; setiap perusahaan akan beruntung untuk memiliki kalian di dalam tim mereka dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karir kalian. Tolong jangan ragu untuk menghubungi saya langsung jika ada yang ingin kalian bicarakan,” kata Kevin.

Sementara, Andre Soelistyo dalam pandangan pribadi yang disampaikan kepada karyawan mengatakan, “Kepada kalian yang akan meninggalkan Gojek, saya tahu bahwa pertemuan keputusan ini menyebabkan kesedihan, kemarahan dan kekecewaan. Jika kalian mengizinkan saya untuk meminta satu hal kepada kalian, saya meminta janganlah kalian kehilangan rasa cinta terhadap Gojek. Saya berharap ketika kalian berada di jalan, dan melihat mitra driver Gojek yang dengan bangga memakai helm dan jaket hijau, kalian akan selalu ingat dan merasa bangga, bahwa kalian memiliki peran penting dalam mewujudkan ini semua.”

Langkah manajemen perusahaan tersebut dipercaya bisa mengarahkan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada tiga layanan inti Gojek. Termasuk juga dalam hal ini adalah layanan yang menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi, seperti bisnis logistik yang mencatat pertumbuhan 80% sejak awal pandemi atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari yang telah naik dua kali lipat.

Di satu sisi, manajemen memahami apabila penutupan layanan GoLife akan berdampak pada mitra GoLife yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan karena pandemi Covid-19. Oleh karenanya, Gojek akan memberikan dukungan berupa “Program Solidaritas Mitra Covid-19” kepada mitra yang terdampak dalam bentuk peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang bagi mitra untuk memperoleh penghasilan tambahan.

Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria. Kemudian, bagi karyawan Gojek yang terdampak dengan keputusan ini, pihak manajemen telah menyiapkan sejumlah benefit, termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah; gaji penuh selama periode pemberitahuan, perpanjangan asuransi kesehatan hingga akhir 2020; dukungan konsultasi psikologis dan kesejahteraan; bantuan konsultasi mencari kesempatan pekerjaan baru; pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya; penghapusan annual cliff untuk pemberian ekuitas; dan karyawan diperbolehkan membawa laptop yang mereka gunakan saat di Gojek untuk membantu mencari pekerjaan lain.

Perusahaan karya anak bangsa ini tumbuh secara eksponensial sejak aplikasinya diluncurkan pada 2015. Aplikasi Gojek pun telah berkembang menjadi super app dengan lebih dari 170 juta pengguna di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara. Dalam pengumumannya, Gojek menyatakan juga akan terus memberikan berbagai layanan termasuk melalui kerja sama dengan berbagai mitra bisnis terbaik di bidangnya seperti Halodoc atau Kita Bisa.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(nbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More