Efisiensi Bisnis, Strategi Gojek Agar Kuat Hadapi Pandemi

Selasa, 23 Juni 2020 - 22:59 WIB
FOTO/SINDOnews/Ilustrasi
JAKARTA - Aplikator besutan anak bangsa, Gojek, memutuskan untuk memperkuat bisnis inti perusahaan mengingat dampak layanan tersebut yang sangat luas di masyarakat.

Keputusan yang diumumkan oleh perusahaan tersebut melalui enam belas (16) sesi town hall meeting secara internal kepada karyawan hari ini merupakan bagian dari langkah jangka panjang Gojek dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Bisnis inti yang akan jadi fokus Gojek ke depan adalah bisnis transportasi, pesan-antar makanan, dan uang elektronik. Bersamaan dengan penetapan strategi perusahaan ke depan, manajemen Gojek juga mengumumkan dua keputusan utama lainnya, yaitu terkait penghentian sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi dan restrukturisasi organisasi secara menyeluruh dalam rangka optimalisasi pencapaian pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang. (Baca juga: Gojek Benarkan PHK 430 Karyawan dari Divisi GoLife dan GoFood Festival)

Pengumuman tersebut sengaja disampaikan secara langsung oleh kedua co-CEO Gojek kepada karyawan di tiap divisi hari ini supaya pesan dapat disampaikan lebih personal, sekaligus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk bisa berdialog dengan pihak manajemen dan memahami lebih detail mengenai perubahan yang dilakukan.



“Kita harus merespons apa yang terjadi di luar sana dan meningkatkan fokus untuk membangun bisnis yang kokoh, lebih efisien yang dapat terus bertahan seiring dengan berjalannya waktu dan tetap relevan dengan kondisi yang ada. Fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi, dan mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan akan memastikan kita dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang. Namun, kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini,” ungkap Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo - CoCEO Gojek dalam suratnya kepada karyawan.

Lebih lanjut mengenai penghentian layanan non-inti, Gojek maka akan mulai meniadakan layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi mendalam terhadap situasi makroekonomi dan perubahan perilaku masyarakat akhir-akhir ini yang cenderung lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak. Aplikasi GoLife akan dapat digunakan hingga tanggal 27 Juli mendatang.

Sebaliknya, layanan GoLife maupun GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat. Oleh karenanya, kedua lini bisnis yang sebelum pandemi Covid-19 sempat menjadi tumpuan layanan Gojek, mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi.

Atas kondisi tersebut serta berdasarkan evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan, Gojek terpaksa merumahkan sebanyak 430 karyawan (setara 9% dari total karyawan), di mana sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival. Ini merupakan satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang Gojek lakukan di tengah situasi Covid-19.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More