Mitigasi Perubahan Iklim, 'Now or Never'!
Selasa, 07 Juni 2022 - 10:28 WIB
Farah Mulyasari
Dosen Komunikasi Universitas Pertamina, Pakar pada Bidang Komunikasi Risiko Bencana dan Penerimaan Sosial dalam Transformasi Sistem Energi
SELAMA manusia tinggal dan beraktivitas di planet Bumi, isu lingkungan dan perubahan iklim tidak ada habisnya untuk dibahas dan ditanggulangi. Upaya mitigasi perubahan iklim (Climate Change Mitigation) pun telahberlangsung cukup lama. Hal tersebut ditandai oleh beberapa milestones seperti, Bali Roadmap, Climate Paris Agreement, dan yang terbaru adalah COP26 di Glasgow.
Namun hal tersebut di atas nampaknya belum memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan pemanasan global yang merupakan salah satu dampak perubahan iklim. Akibatnya terjadi penumpukan gas rumah kaca (GRK) di atmosfer seiring dengan peningkatan emisi karbon, kenaikan suhu bumi, peningkatan permukaan air laut, dan bencana alam sebagai dampak dari perubahan iklim (climate-related disaster).
Pada intinya, pemanasan global adalah tantangan kognitif dan perubahan perilaku. Dukungan publik diperlukan untuk segera mengambil tindakan untuk menurunkan pemanasan global.
Masyarakat dapat berperan aktif dengan mulai mengimplementasikan pengurangan emisi dan program kesiapsiagaan iklim serta mendorong kebijakan baru. Bahkan jika kebijakan iklim baru diberlakukan, dalam jangka pendek mereka tidak mungkin menstabilkan emisi. Hal tersebut dikarenakan periode peningkatan yang panjang dan banyak tantangan terkait dengan implementasi.
Hal ini sangat memprihatinkan mengingat bukti terbaru menunjukkan pemanasan global terjadi lebih cepat dari perkiraan semula. Karbon dioksida dan emisi gas penangkap panas lainnya harus dikurangi secara dramatis sesegera mungkin.
Untuk mengatasi pemanasan global harus ada perubahan dalam pemikiran dan perilaku yang memotivasi orang dan organisasi untuk terlibat dalam pengurangan emisi dan kegiatan kesiapsiagaan iklim serta mendukung kebijakan baru.
Banyak bukti menunjukkan bahwa perubahan ini tidak hanya mungkin dilakukan, tetapi juga merupakan bagian penting dari strategi nasional. Bahkan tindakan sederhana yang dilakukan di tingkat rumah tangga dan organisasi dapat dengan cepat dan signifikan mengurangi emisi karbon.
Dosen Komunikasi Universitas Pertamina, Pakar pada Bidang Komunikasi Risiko Bencana dan Penerimaan Sosial dalam Transformasi Sistem Energi
SELAMA manusia tinggal dan beraktivitas di planet Bumi, isu lingkungan dan perubahan iklim tidak ada habisnya untuk dibahas dan ditanggulangi. Upaya mitigasi perubahan iklim (Climate Change Mitigation) pun telahberlangsung cukup lama. Hal tersebut ditandai oleh beberapa milestones seperti, Bali Roadmap, Climate Paris Agreement, dan yang terbaru adalah COP26 di Glasgow.
Namun hal tersebut di atas nampaknya belum memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan pemanasan global yang merupakan salah satu dampak perubahan iklim. Akibatnya terjadi penumpukan gas rumah kaca (GRK) di atmosfer seiring dengan peningkatan emisi karbon, kenaikan suhu bumi, peningkatan permukaan air laut, dan bencana alam sebagai dampak dari perubahan iklim (climate-related disaster).
Pada intinya, pemanasan global adalah tantangan kognitif dan perubahan perilaku. Dukungan publik diperlukan untuk segera mengambil tindakan untuk menurunkan pemanasan global.
Masyarakat dapat berperan aktif dengan mulai mengimplementasikan pengurangan emisi dan program kesiapsiagaan iklim serta mendorong kebijakan baru. Bahkan jika kebijakan iklim baru diberlakukan, dalam jangka pendek mereka tidak mungkin menstabilkan emisi. Hal tersebut dikarenakan periode peningkatan yang panjang dan banyak tantangan terkait dengan implementasi.
Hal ini sangat memprihatinkan mengingat bukti terbaru menunjukkan pemanasan global terjadi lebih cepat dari perkiraan semula. Karbon dioksida dan emisi gas penangkap panas lainnya harus dikurangi secara dramatis sesegera mungkin.
Untuk mengatasi pemanasan global harus ada perubahan dalam pemikiran dan perilaku yang memotivasi orang dan organisasi untuk terlibat dalam pengurangan emisi dan kegiatan kesiapsiagaan iklim serta mendukung kebijakan baru.
Banyak bukti menunjukkan bahwa perubahan ini tidak hanya mungkin dilakukan, tetapi juga merupakan bagian penting dari strategi nasional. Bahkan tindakan sederhana yang dilakukan di tingkat rumah tangga dan organisasi dapat dengan cepat dan signifikan mengurangi emisi karbon.
tulis komentar anda