Gubernur Jateng Ancam Pidanakan Pembuat Surat Keterangan Domisili Aspal untuk PPDB
Selasa, 23 Juni 2020 - 16:29 WIB
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Jumeri mengatakan, penggunaan SKD banyak terjadi di sekolah-sekolah yang masih dipandang favorit. Pihaknya menegaskan akan melakukan pengecekan dengan teliti terkait kebenaran SKD itu.
"Misalnya di SMA 1 Semarang ada 103 orang pakai SKD, di SMA 2 Semarang ada 114 SKD dan SMA 3 Semarang ada 139 yang menggunakan SKD," ucap Jumeri.
Jumeri memastikan bahwa semua pendaftar yang menggunakan SKD akan dicek kebenarannya. Pihaknya juga telah rapat dengan seluruh jajaran kepala sekolah se Jateng terkait pengecekan ini.
"Nanti seluruh guru akan ditugaskan melakukan pengecekan. Tak hanya SKD, tapi juga persyaratan lain termasuk sertifikat kejuaraan," pungkasnya. (sindonews)
CAPTION
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat rapat evaluasi PPDB di ruang kerjanya, Selasa (23/6/2020). FOTO : Dok Humas Pemprov Jateng
"Misalnya di SMA 1 Semarang ada 103 orang pakai SKD, di SMA 2 Semarang ada 114 SKD dan SMA 3 Semarang ada 139 yang menggunakan SKD," ucap Jumeri.
Jumeri memastikan bahwa semua pendaftar yang menggunakan SKD akan dicek kebenarannya. Pihaknya juga telah rapat dengan seluruh jajaran kepala sekolah se Jateng terkait pengecekan ini.
"Nanti seluruh guru akan ditugaskan melakukan pengecekan. Tak hanya SKD, tapi juga persyaratan lain termasuk sertifikat kejuaraan," pungkasnya. (sindonews)
CAPTION
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat rapat evaluasi PPDB di ruang kerjanya, Selasa (23/6/2020). FOTO : Dok Humas Pemprov Jateng
(ars)
tulis komentar anda