Lansia Rentan Covid-19, Meutia Hatta Sebut Tiga Faktor Ini Harus Dijaga
Selasa, 23 Juni 2020 - 15:28 WIB
JAKARTA - Kalangan lanjut usia (lansia) dinilai memiliki risiko tinggi dan sangat rentan terhadap potensi terpapar virus Corona (Covid-19). Apalagi menurut World Health Organization (WHO), orang-orang yang paling rentan terjangkit Covid-19 adalah lansia dan orang-orang yang memiliki penyakit bawaan.
Menteri PPPA periode 2004-2009 Meutia Hatta Swasono mengatakan, lansia termasuk dalam kelompok rentan di masa pandemi Covid-19. Terlebih lagi di saat berbagai kebijakan pembatasan sosial sudah mulai dilonggarkan seiring dengan penerapan normal baru atau new normal.
Menurut dia, ada tiga faktor yang dapat menjaga keseimbangan lansia dalam keluarga di era new normal ini. Faktor biologi yaitu, dengan memenuhi kebutuhan fisik lansia dengan meningkatkan daya tahan tubuh. “Berikutnya, faktor psikologis dengan memenuhi kebutuhan mental lansia untuk disayangi dan dilindungi. Kemudian faktor sosial budaya dengan memberikan sikap dan perilaku yang membuat lansia dihormati dalam keluarga,” kata Meutia dalam sebuah diskusi daring, Senin (22/6/2020). (Baca juga: Ketua Gugus Tugas: Karhutla Bisa Perparah Gejala COVID-19)
Sejak masa awal pandemi, perubahan pola hidup memang sudah dirasakan oleh masyarakat, khususnya lansia. Meskipun begitu, dia menilai perlu adanya penyesuaian kembali cara hidup di era normal baru atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang akan membawa corak baru pada kehidupan lansia.
Oleh karena itu, dia menilai, perlunya penerapan peraturan mengenai normal baru yang berlaku di Indonesia, khususnya bagi lansia yang harus diimbangi dengan pengetahuan budaya yang bermanfaat. “Di era normal baru ini, hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana mengutamakan pandangan budaya tradisional dalam penerapannya kepada lansia. Kemudian, bagaimana menjalankan prinsip umum dan prinsip budaya masyarakat yang positif untuk melindungi lansia di era normal baru,” tambah Meutia. (Baca juga: Kesehatan Lansia Perlu Perhatian Khusus di Masa Normal Baru)
Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus 2015 dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020, jumlah lansia di Indonesia sebesar 10,65% dari jumlah penduduk atau sekitar 28 juta orang. Adapun persentase lansia perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki, yaitu perempuan sebesar 52,34% dan laki-laki sebesar 47,66%.
Proyeksi BPS ini juga menggambarkan persentase penduduk lansia terus meningkat sampai 2045 mendatang. Jumlahnya diperkirakan mencapai 9% pada 2015 dan hampir 20% pada 2045.
Menteri PPPA periode 2004-2009 Meutia Hatta Swasono mengatakan, lansia termasuk dalam kelompok rentan di masa pandemi Covid-19. Terlebih lagi di saat berbagai kebijakan pembatasan sosial sudah mulai dilonggarkan seiring dengan penerapan normal baru atau new normal.
Menurut dia, ada tiga faktor yang dapat menjaga keseimbangan lansia dalam keluarga di era new normal ini. Faktor biologi yaitu, dengan memenuhi kebutuhan fisik lansia dengan meningkatkan daya tahan tubuh. “Berikutnya, faktor psikologis dengan memenuhi kebutuhan mental lansia untuk disayangi dan dilindungi. Kemudian faktor sosial budaya dengan memberikan sikap dan perilaku yang membuat lansia dihormati dalam keluarga,” kata Meutia dalam sebuah diskusi daring, Senin (22/6/2020). (Baca juga: Ketua Gugus Tugas: Karhutla Bisa Perparah Gejala COVID-19)
Sejak masa awal pandemi, perubahan pola hidup memang sudah dirasakan oleh masyarakat, khususnya lansia. Meskipun begitu, dia menilai perlu adanya penyesuaian kembali cara hidup di era normal baru atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang akan membawa corak baru pada kehidupan lansia.
Oleh karena itu, dia menilai, perlunya penerapan peraturan mengenai normal baru yang berlaku di Indonesia, khususnya bagi lansia yang harus diimbangi dengan pengetahuan budaya yang bermanfaat. “Di era normal baru ini, hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana mengutamakan pandangan budaya tradisional dalam penerapannya kepada lansia. Kemudian, bagaimana menjalankan prinsip umum dan prinsip budaya masyarakat yang positif untuk melindungi lansia di era normal baru,” tambah Meutia. (Baca juga: Kesehatan Lansia Perlu Perhatian Khusus di Masa Normal Baru)
Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus 2015 dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020, jumlah lansia di Indonesia sebesar 10,65% dari jumlah penduduk atau sekitar 28 juta orang. Adapun persentase lansia perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki, yaitu perempuan sebesar 52,34% dan laki-laki sebesar 47,66%.
Proyeksi BPS ini juga menggambarkan persentase penduduk lansia terus meningkat sampai 2045 mendatang. Jumlahnya diperkirakan mencapai 9% pada 2015 dan hampir 20% pada 2045.
(cip)
tulis komentar anda