Mewujudkan SDM Pancasila(is)
Jum'at, 03 Juni 2022 - 10:10 WIB
Dimensi ketiga, bergotong royong, yakni memiliki kemampuan gotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen kunci yaitu kolaborasi, kepedulian dan berbagi.
Dimensi keempat, mandiri, yakni memiliki tanggung jawab atas proses dan hasil belajar. Elemen kuncinya yaitu kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.
Dimensi kelima, bernalar kritis, yakni mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen kunci, memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, serta merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
Dimensi keenam, kreatif, yakni mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal dan menghasilkan gagasan yang orisinal
Gerakan Bersama
Pertama, perwujudan SDM Pancasila(is) menjadi tanggung jawab bersama dari berbagai pemangku kepentingan. Masing-masing pihak diberikan peran khusus dengan dilandasi prinsip saling membantu dan bergotong royong.
Kedua, mengedepankan nilai-nilai keteladanan berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila. Tokoh panutan dari berbagai strata usia, menjadi pilihan strategi. Tokoh ini memberi pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ketiga, menetapkan proses pembinaan secara berkelanjutan di samping adanya sanksi bagi mereka yang tidak berkomitmen. Hal ini sebagai suatu instrumen pengukuran pencapaian indikator-indikator dimensi SDM Pancasila(is).
Baca Juga: koran-sindo.com
Dimensi keempat, mandiri, yakni memiliki tanggung jawab atas proses dan hasil belajar. Elemen kuncinya yaitu kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.
Dimensi kelima, bernalar kritis, yakni mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen kunci, memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, serta merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
Dimensi keenam, kreatif, yakni mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal dan menghasilkan gagasan yang orisinal
Gerakan Bersama
Pertama, perwujudan SDM Pancasila(is) menjadi tanggung jawab bersama dari berbagai pemangku kepentingan. Masing-masing pihak diberikan peran khusus dengan dilandasi prinsip saling membantu dan bergotong royong.
Kedua, mengedepankan nilai-nilai keteladanan berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila. Tokoh panutan dari berbagai strata usia, menjadi pilihan strategi. Tokoh ini memberi pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ketiga, menetapkan proses pembinaan secara berkelanjutan di samping adanya sanksi bagi mereka yang tidak berkomitmen. Hal ini sebagai suatu instrumen pengukuran pencapaian indikator-indikator dimensi SDM Pancasila(is).
Baca Juga: koran-sindo.com
(bmm)
tulis komentar anda