Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT, YKMI: Bahaya Sudah Ada di Halaman Kita
Minggu, 22 Mei 2022 - 18:11 WIB
JAKARTA - Pengibaran bendera pelangi simbol kaum LGBT oleh Kedutaan Besar ( Kedubes) Inggris di Jakarta untuk memperingati Hari Anti-Homofobia pada 18 Mei 2022 disesalkan banyak pihak. Tindakan itu dinilai tidak menghormati nilai-nilai yang dianut mayoritas rakyat Indonesia yang menolak keras kehadiran LGBT, tidak hanya sebagai perbuatan, tapi juga gerakan.
"LGBT merupakan titik terjauh dari pembuatan keji (fakhsya) dalam Islam, melebihi kekejian perbuatan zina dengan lawan jenis," kata Pembina Yayasan Kemanusiaan Muslim Indonesia (YKMI) KH Jamal F Hasyim dalam keterangan tertulis, Minggu (22/5/2022).
Jamal menjelaskan bahwa Islam melarang persetubuhan melalui dubur, bahkan dengan istri sekali pun. Sebab, organ belakang tersebut hanya untuk pembungan limbah makanan bukan tempat bersenang-senang.
Baca juga: Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT, Muhammadiyah: Tak Menghormati Indonesia
"Hukuman yang pernah dipraktikkan oleh generasi pertama Islam adalah melempar dari ketinggian atau bahkan dibakar sebagaimana pernah disarankan oleh Imam Ali bin Abi Thalib," tuturnya.
Diakui Jamal, LGBT memang tidak sekedar soal seks, tapi kecenderungan kepada sesama jenis, yang berawal dari perasaan cinta hingga bisa berujung pernikahan. Namun, ia menegaskan bahwa Indonesia tidak menerima perkawinan sesama jenis, sehingga sebagian besar memilih melangsungkan pernikahan di luar negeri yang telah melegalkannya.
Jamal mengingatkan adanya kampanye LGBT yang sengaja dilakukan, tidak hanya masyarakat umum tapi juga lembaga internasional. Ada dana besar yang disediakan untuk kepentingan kampanye yang mendasarkan pada program depopulasi dunia atau pengurangan penduduk dunia.
"Ujungnya memang pengurangan penduduk dunia selain dengan wabah penyakit, bencana alam, dan makanan/minuman yang dikonsumsi," ujarnya.
Baca juga: Kibarkan Bendera LGBT, Pihak Kedubes Inggris Akui Hanya Sehari
Menurut Jamal, peristiwa pengibaran bendera pelangi oleh Kedubes Inggris menunjukkan bahwa Pemerintah Inggris terlibat dalam kampanye global pro LGBT. "Alarm bahaya sudah harus dinyalakan. Semua harus waspada bahwa bahaya sudah ada di halaman kita. Semoga banyak yang sadar dan bergerak bersama mencegahnya," katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Faye Belnis mengakui pihaknya telah mengibarkan bendera LGBT di depan kantor Kedubes Inggris untuk Indonesia, yakni di Jalan Patra Kuningan Raya, Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Iya bisa dilihat aja di Instagramnya, kita kibarin cuman satu hari aja ko," ujar Faye saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Jumat (20/5/2022).
Dikutip dalam instagram @UKinIndonsia menjelaskan, pengibaran bendera tersebut menunjukan peran Inggris yang menganggap bahwa hak-hak LGBT+ adalah hak asasi manusia yang fundamental. Dan sama-sama berharga dalam cinta.
"LGBT merupakan titik terjauh dari pembuatan keji (fakhsya) dalam Islam, melebihi kekejian perbuatan zina dengan lawan jenis," kata Pembina Yayasan Kemanusiaan Muslim Indonesia (YKMI) KH Jamal F Hasyim dalam keterangan tertulis, Minggu (22/5/2022).
Jamal menjelaskan bahwa Islam melarang persetubuhan melalui dubur, bahkan dengan istri sekali pun. Sebab, organ belakang tersebut hanya untuk pembungan limbah makanan bukan tempat bersenang-senang.
Baca juga: Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT, Muhammadiyah: Tak Menghormati Indonesia
"Hukuman yang pernah dipraktikkan oleh generasi pertama Islam adalah melempar dari ketinggian atau bahkan dibakar sebagaimana pernah disarankan oleh Imam Ali bin Abi Thalib," tuturnya.
Diakui Jamal, LGBT memang tidak sekedar soal seks, tapi kecenderungan kepada sesama jenis, yang berawal dari perasaan cinta hingga bisa berujung pernikahan. Namun, ia menegaskan bahwa Indonesia tidak menerima perkawinan sesama jenis, sehingga sebagian besar memilih melangsungkan pernikahan di luar negeri yang telah melegalkannya.
Jamal mengingatkan adanya kampanye LGBT yang sengaja dilakukan, tidak hanya masyarakat umum tapi juga lembaga internasional. Ada dana besar yang disediakan untuk kepentingan kampanye yang mendasarkan pada program depopulasi dunia atau pengurangan penduduk dunia.
"Ujungnya memang pengurangan penduduk dunia selain dengan wabah penyakit, bencana alam, dan makanan/minuman yang dikonsumsi," ujarnya.
Baca juga: Kibarkan Bendera LGBT, Pihak Kedubes Inggris Akui Hanya Sehari
Menurut Jamal, peristiwa pengibaran bendera pelangi oleh Kedubes Inggris menunjukkan bahwa Pemerintah Inggris terlibat dalam kampanye global pro LGBT. "Alarm bahaya sudah harus dinyalakan. Semua harus waspada bahwa bahaya sudah ada di halaman kita. Semoga banyak yang sadar dan bergerak bersama mencegahnya," katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Faye Belnis mengakui pihaknya telah mengibarkan bendera LGBT di depan kantor Kedubes Inggris untuk Indonesia, yakni di Jalan Patra Kuningan Raya, Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Iya bisa dilihat aja di Instagramnya, kita kibarin cuman satu hari aja ko," ujar Faye saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Jumat (20/5/2022).
Dikutip dalam instagram @UKinIndonsia menjelaskan, pengibaran bendera tersebut menunjukan peran Inggris yang menganggap bahwa hak-hak LGBT+ adalah hak asasi manusia yang fundamental. Dan sama-sama berharga dalam cinta.
(abd)
tulis komentar anda