Kebangkitan Ekonomi di Tengah Pandemi yang Melandai
Rabu, 18 Mei 2022 - 16:51 WIB
Di Indonesia sendiri, terdapat Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Hari Kebangkitan Nasional tersebut diperingati setiap 20 Mei, juga sebagai hari lahirnya organisasi Boedi Utomo.
Kebangkitan Nasional yang merupakan kebangkitan Bangsa Indonesia yang mulai memiliki rasa kesadaran nasional ditandai dengan berdirinya Boedi Utomo pada 20 Mei 1908 dan lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Setelah dua tahun ini Bangsa Indonesia telah mengalami Pandemi Covid-19, bagaimana dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini?
Di awal Mei 2022, kebangkitan bangsa Indonesia diawali dengan bangkitnya berbagai sektor ketika Libur Idul Fitri berlangsung. Selama dua tahun Pandemi Covid-19, masyarakat tidak bisa melakukan mudik ke daerahnya masing-masing. Namun tahun ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memperbolehkan mudik kembali. Bahkan libur Idul Fitrinya juga relatif panjang yaitu 29 April-6 Mei 2022.
Saat libur Idul Fitri berlangsung, jalur mudik dipadati kendaraan roda dua, empat bahkan bus pun ikut meramaikan. Tak hanya darat, tetapi jalur laut dan udara pun dipenuhi penumpang. Pemudik rela berjam-jam menempuh perjalanan agar bisa bertemu dengan sanak saudara di daerah asalnya.
Pemerintah memprediksi jumlah pemudik pada Lebaran tahun 2022 tidak kurang dari 85,5 juta orang atau setara dengan 31,6% dari total penduduk Indonesia. Ini disebabkan tingginya animo mudik secara otomatis akan menggerakkan perekonomian dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha. Berbagai usaha itu banyak yang sempat mati suri selama dua tahun diakibatkan terbatasnya mobilitas dan turunnya daya beli masyarakat.
Belum lagi ramainya pengunjung tempat wisata oleh pemudik maupun warga lokal sekitar. Ini membuat bertambahnya pemasukan bagi daerah dan masyarakat di sekitar. Pasalnya, yang berkunjung tak hanya pemudik, tetapi juga masyarakat non muslim ikut memeriahkan Libur Idul Fitri.
Berbicara tempat wisata, toko oleh-oleh yang dikelola pelaku UMKM pun tak luput dari serbuan para pemudik maupun wisatawan. Tempat penginapan mulai dari losmen hingga hotel bintang lima juga ramai diminati para pemudik maupun wisatawan.
Jumlah pemudik hingga wisatawan yang sangat besar itu disebabkan 'balas dendam' pulang ke kampung halaman. Sungguh ini merupakan potensi besar untuk membangkitkan roda perekonomian, baik nasional maupun daerah. Ekonomi mudik diprediksi akan menyumbang pertumbuhan yang cukup signifikan.
Dampak ekonomi dari adanya kebijakan mudik dari pemerintah sangat dirasakan masyarakat kelas menengah ke bawah. Konsumsi dan belanja melonjak untuk berbagai komoditas, sebut pakaian, makanan minuman, maupun adanya transfer uang besar selama periode tersebut.
Kebangkitan Nasional yang merupakan kebangkitan Bangsa Indonesia yang mulai memiliki rasa kesadaran nasional ditandai dengan berdirinya Boedi Utomo pada 20 Mei 1908 dan lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Setelah dua tahun ini Bangsa Indonesia telah mengalami Pandemi Covid-19, bagaimana dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini?
Di awal Mei 2022, kebangkitan bangsa Indonesia diawali dengan bangkitnya berbagai sektor ketika Libur Idul Fitri berlangsung. Selama dua tahun Pandemi Covid-19, masyarakat tidak bisa melakukan mudik ke daerahnya masing-masing. Namun tahun ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memperbolehkan mudik kembali. Bahkan libur Idul Fitrinya juga relatif panjang yaitu 29 April-6 Mei 2022.
Saat libur Idul Fitri berlangsung, jalur mudik dipadati kendaraan roda dua, empat bahkan bus pun ikut meramaikan. Tak hanya darat, tetapi jalur laut dan udara pun dipenuhi penumpang. Pemudik rela berjam-jam menempuh perjalanan agar bisa bertemu dengan sanak saudara di daerah asalnya.
Pemerintah memprediksi jumlah pemudik pada Lebaran tahun 2022 tidak kurang dari 85,5 juta orang atau setara dengan 31,6% dari total penduduk Indonesia. Ini disebabkan tingginya animo mudik secara otomatis akan menggerakkan perekonomian dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha. Berbagai usaha itu banyak yang sempat mati suri selama dua tahun diakibatkan terbatasnya mobilitas dan turunnya daya beli masyarakat.
Belum lagi ramainya pengunjung tempat wisata oleh pemudik maupun warga lokal sekitar. Ini membuat bertambahnya pemasukan bagi daerah dan masyarakat di sekitar. Pasalnya, yang berkunjung tak hanya pemudik, tetapi juga masyarakat non muslim ikut memeriahkan Libur Idul Fitri.
Berbicara tempat wisata, toko oleh-oleh yang dikelola pelaku UMKM pun tak luput dari serbuan para pemudik maupun wisatawan. Tempat penginapan mulai dari losmen hingga hotel bintang lima juga ramai diminati para pemudik maupun wisatawan.
Jumlah pemudik hingga wisatawan yang sangat besar itu disebabkan 'balas dendam' pulang ke kampung halaman. Sungguh ini merupakan potensi besar untuk membangkitkan roda perekonomian, baik nasional maupun daerah. Ekonomi mudik diprediksi akan menyumbang pertumbuhan yang cukup signifikan.
Dampak ekonomi dari adanya kebijakan mudik dari pemerintah sangat dirasakan masyarakat kelas menengah ke bawah. Konsumsi dan belanja melonjak untuk berbagai komoditas, sebut pakaian, makanan minuman, maupun adanya transfer uang besar selama periode tersebut.
tulis komentar anda