Prabowo Puji Jokowi, Pengamat: Masa Anak Buah Kritik Bosnya
Sabtu, 25 April 2020 - 11:13 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, pujian Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan hal wajar.
Sebab menurutnya, saat ini Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahanan (Menhan) atau anak buah Presiden Jokowi. "Masa iya anak buah mengkritik bosnya. Tak sopan dan tak beradab," ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Sabtu (25/4/2020).
(Baca juga: Pujian Prabowo ke Jokowi Dikritik, Politikus Gerindra: Kurangi Nyinyir)
Dia mengatakan, puja puji Prabowo merupakan hak ketua umum Partai Gerindra itu. "Dan itu konsekuensi jadi anak buah Jokowi (menteri Jokowi)," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, justru tak elok dan tak pantas jika Prabowo mengkritik Jokowi. "Adabnya anak buah ya tak boleh mengkritik bosnya. Menteri ya tak pantas mengkritik presiden yang telah mengangkatnya," ujarnya.
Namun dia berpendapat, sikap puja puji Prabowo tersebut mungkin membuat masyarakat bingung. "Dulu ketika Pilpres tak mengakui kemenangan Jokowi. Namun ketika sudah jadi Menhan, melakukan puja puji pada Jokowi. Hal tersebut sebenarnya merupakan hal yang biasa dalam politik," katanya.
Sebab, kata dia, politik selalu berubah-berubah sesuai dengan kepentingan. "Dulu lawan, saat ini kawan. Saat ini teman, besok jadi musuh. Tak ada yang aneh dalam politik," imbuhnya.
Dia melanjutkan, politik Indonesia itu basisnya kepentingan. Dia menambahkan, jika kepentingannya beda maka akan berseteru. Dan jika kepentingannya sama maka akan bersekutu. "Oleh karena itu, banyak orang menyebut bahwa tak ada kawan dan lawan yang abadi. Yang ada itu kepentingan," pungkasnya.
Lihat Juga: Nasib Gembong Narkoba Mary Jane: Nyaris Dieksekusi di Era Jokowi, Dilepaskan di Era Prabowo
Sebab menurutnya, saat ini Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahanan (Menhan) atau anak buah Presiden Jokowi. "Masa iya anak buah mengkritik bosnya. Tak sopan dan tak beradab," ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Sabtu (25/4/2020).
(Baca juga: Pujian Prabowo ke Jokowi Dikritik, Politikus Gerindra: Kurangi Nyinyir)
Dia mengatakan, puja puji Prabowo merupakan hak ketua umum Partai Gerindra itu. "Dan itu konsekuensi jadi anak buah Jokowi (menteri Jokowi)," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, justru tak elok dan tak pantas jika Prabowo mengkritik Jokowi. "Adabnya anak buah ya tak boleh mengkritik bosnya. Menteri ya tak pantas mengkritik presiden yang telah mengangkatnya," ujarnya.
Namun dia berpendapat, sikap puja puji Prabowo tersebut mungkin membuat masyarakat bingung. "Dulu ketika Pilpres tak mengakui kemenangan Jokowi. Namun ketika sudah jadi Menhan, melakukan puja puji pada Jokowi. Hal tersebut sebenarnya merupakan hal yang biasa dalam politik," katanya.
Sebab, kata dia, politik selalu berubah-berubah sesuai dengan kepentingan. "Dulu lawan, saat ini kawan. Saat ini teman, besok jadi musuh. Tak ada yang aneh dalam politik," imbuhnya.
Dia melanjutkan, politik Indonesia itu basisnya kepentingan. Dia menambahkan, jika kepentingannya beda maka akan berseteru. Dan jika kepentingannya sama maka akan bersekutu. "Oleh karena itu, banyak orang menyebut bahwa tak ada kawan dan lawan yang abadi. Yang ada itu kepentingan," pungkasnya.
Lihat Juga: Nasib Gembong Narkoba Mary Jane: Nyaris Dieksekusi di Era Jokowi, Dilepaskan di Era Prabowo
(maf)
tulis komentar anda