Anies Baswedan Diserang Ruhut Sitompul, Bagaimana Elektabilitasnya?

Sabtu, 14 Mei 2022 - 08:17 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Politikus PDIP Ruhut Sitompul. Foto/Dok.SINDOnews
JAKARTA - Postingan Ruhut Sitompul di akun Twitternya soal foto editan Anies Baswedan berpakaian adat suku Dani Papua dengan koteka menuai protes. Pasalnya, unggahan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di akun Twitter @ruhutsitompul itu dianggap bisa menimbulkan kebencian antar suku, ras, dan golongan.

Tanda pagar (tagar) #RuhutLanggarUUITE sempat menjadi trending topic di Twitter sebagai buntut dari postingan Ruhut Sitompul itu. Setelah itu, tagar tangkap Ruhut Sitompul juga menjadi trending topic di Twitter.

Pria yang pernah berperan sebagai Poltak Raja Minyak dari Medan di sinetron Gerhana itu pun dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Panglima Komandan Patriot Revolusi (Kopatrev) Petrodes Mega MS Keliduan. Sementara itu, Anies Baswedan merupakan salah satu kepala daerah yang namanya sering masuk bursa kandidat Pilpres 2024 di sejumlah lembaga survei.





Terkait hal tersebut, Pengamat Politik dari Universitas Islam Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan bahwa suka tidak suka atau senang tidak senang, unggahan Ruhut Sitompul itu membuat publik menambah simpati kepada Anies Baswedan. "Karena sengaja atau tidak sengaja, apa yang dilakukan Ruhut itu menguntungkan Anies dan itu bisa menaikkan popularitas dan elektabilitasnya," kata Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Jumat (13/5/2022).

Sebab, kata Ujang, publik menilai bahwa Anies Baswedan sedang diserang dan dizalimi. "Nah inilah yang membuat Anies diuntungkan dan di saat yang sama Ruhut akan dikecam publik atau netizen karena dianggap rasis," tuturnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam. "Jika bisa mengelola situasi tentu ini akan berdampak positif terhadap Anies Baswedan. Situasi ini bisa dikelola dengan memaksimalkan playing victim," kata Arif Nurul Imam kepada SINDOnews secara terpisah.



Arif menuturkan, Anies Baswedan bisa dianggap sebagai korban. "Dalam alam masyarakat Indonesia, biasanya orang yang menjadi korban akan memperoleh simpati publik yang menjadi pintu untuk mengerek elektabilitas," pungkasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More