9 Jenderal TNI Asli Papua, Nomor 6 Muslim Taat Teman Seangkatan Andika Perkasa
Kamis, 05 Mei 2022 - 08:45 WIB
4. Brigjen TNI (Purn) Niko Obaja Woru
Putra Serui ini menempuh pendidikan Akabri pada 1978. Kariernya ditempa di kecabangan infanteri Komando Pasukan Khusus alias Kopassus. Niko sekaligus menuliskan sejarah sebagai orang pertama Papua yang sukses jadi jenderal AD.
Sebagai pewira Baret Merah, Niko malang-melintang di berbagai penugasan dan medan operasi. Dia antara lain pernah menjabat Danton Kopassandha (1981), Kasi Ops Yon Kopassus (1986) dan Pamen Kopassus (Dik Seskoad) (1997). Setelah itu masuk teritorial dengan menjabat Dandim 1704/Sorong (1998) dan Dandim 1709/Yawa (1998).
Serdadu yang pernah diterjunkan di Operasi Seroja itu juga pernah menjabat Aster Kasdam XVII/Trikora Tahun (2001), Pamen Denmabesad (2004), Pamen Ahli KSAD Bidang Hukum (2008) dan Pati Ahli KSAD bid Sosbud.
5. Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus Wayangkau.
Lulusan Akademi Militer 1986 dari kecabangan infanteri ini mencatat sejarah sebagai orang Papua pertama menembus pangkat Letnan Jenderal (Letjen) di TNI AD. Bintang 3 itu diraihnya saat dia dipercaya sebagai Danpusterad pada 2020.
Lahir di Serui, 17 Juli 1962, Joppye memilih berkarier di TNI. Dia antara lain pernah ditugaskan sebagai Irdam XVII/Cenderawasih (2013-2014), Wadanpussenif Kodiklat TNI AD (2014-2015), Kasdam V/Brawijaya (2015-2016) dan Pati Sahli TK III Bid Sosbud HAM Panglima TNI (2016). Kariernya meroket dengan ditunjuk sebagai Pangdam XVIII/Kasuari (2016-2020). Selepas menjadi Danpusterad, dia purna tugas.
6. Letjen TNI (Purn) Ali Hamdan Bogra.
Mengikuti jejak seniornya, Letjen TNI Ali Hamdan Bogra menjadi orang kedua Papua menembus pangkat bintang 3 Angkatan Darat setelah Joppye. Pangkat itu diraihnya kala dia ditunjuk sebagai Korsahli KSAD menggantikan Letjen TNI Wisnoe Prasetja Boedi.
Ali Hamdan Bogra merupakan rekan angkatan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa di Akademi Militer 1987 dari kecabagan infanteri. Ada cerita menarik dari keduanya. Semasa menjadi pamen dan mengikuti kursus di Kodiklatad Bandung, keduanya bahkan pernah bersama-sama mencari kost untuk tempat tinggal.
Putra Serui ini menempuh pendidikan Akabri pada 1978. Kariernya ditempa di kecabangan infanteri Komando Pasukan Khusus alias Kopassus. Niko sekaligus menuliskan sejarah sebagai orang pertama Papua yang sukses jadi jenderal AD.
Sebagai pewira Baret Merah, Niko malang-melintang di berbagai penugasan dan medan operasi. Dia antara lain pernah menjabat Danton Kopassandha (1981), Kasi Ops Yon Kopassus (1986) dan Pamen Kopassus (Dik Seskoad) (1997). Setelah itu masuk teritorial dengan menjabat Dandim 1704/Sorong (1998) dan Dandim 1709/Yawa (1998).
Serdadu yang pernah diterjunkan di Operasi Seroja itu juga pernah menjabat Aster Kasdam XVII/Trikora Tahun (2001), Pamen Denmabesad (2004), Pamen Ahli KSAD Bidang Hukum (2008) dan Pati Ahli KSAD bid Sosbud.
5. Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus Wayangkau.
Lulusan Akademi Militer 1986 dari kecabangan infanteri ini mencatat sejarah sebagai orang Papua pertama menembus pangkat Letnan Jenderal (Letjen) di TNI AD. Bintang 3 itu diraihnya saat dia dipercaya sebagai Danpusterad pada 2020.
Lahir di Serui, 17 Juli 1962, Joppye memilih berkarier di TNI. Dia antara lain pernah ditugaskan sebagai Irdam XVII/Cenderawasih (2013-2014), Wadanpussenif Kodiklat TNI AD (2014-2015), Kasdam V/Brawijaya (2015-2016) dan Pati Sahli TK III Bid Sosbud HAM Panglima TNI (2016). Kariernya meroket dengan ditunjuk sebagai Pangdam XVIII/Kasuari (2016-2020). Selepas menjadi Danpusterad, dia purna tugas.
6. Letjen TNI (Purn) Ali Hamdan Bogra.
Mengikuti jejak seniornya, Letjen TNI Ali Hamdan Bogra menjadi orang kedua Papua menembus pangkat bintang 3 Angkatan Darat setelah Joppye. Pangkat itu diraihnya kala dia ditunjuk sebagai Korsahli KSAD menggantikan Letjen TNI Wisnoe Prasetja Boedi.
Ali Hamdan Bogra merupakan rekan angkatan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa di Akademi Militer 1987 dari kecabagan infanteri. Ada cerita menarik dari keduanya. Semasa menjadi pamen dan mengikuti kursus di Kodiklatad Bandung, keduanya bahkan pernah bersama-sama mencari kost untuk tempat tinggal.
Lihat Juga :
tulis komentar anda