9 Jenderal TNI Asli Papua, Nomor 6 Muslim Taat Teman Seangkatan Andika Perkasa

Kamis, 05 Mei 2022 - 08:45 WIB
loading...
9 Jenderal TNI Asli...
Letjen TNI (Purn) Ali Hamdan Bogra bersama Jenderal TNI Andika Perkasa beberapa waktu lalu. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Satu lagi putra asli Papua menembus pangkat bintang di TNI . Teranyar, Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapok Sahli) Koarmada III Laksamana Pertama TNI Yohanis Yulius Tamoni yang resmi masuk jajaran perwira tinggi dengan satu bintang emas di pundak.

Yulius Tamoni menerima kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari sebelumnya Kolonel. Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke- XXXVII atau Tahun 1991 ini melaksanakan pelaporan kenaikan pangkat kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Auditorium Denma Mabesal, Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (27/4/2022) pekan lalu.

Secara keseluruhan terdapat 11 Pati AL yang menerima kenaikan pangkat. Dua orang menembus bintang dua yakni Laksamana Muda (Laksda) TNI Ferial Fachroni dan Laksda TNI Wahyu Mujiono.



Kemudian terdapat delapan perwira pecah bintang yakni Laksma TNI Ni Ketut Prabhawati, Laksma TNI Tangka Nouldy Jan, Laksma TNI Syamsul Bachri, Laksma TNI Widiyantoro, dan Laksma TNI Samista. Kemudian, Brigjen TNI (Mar) Cecep Ruhiat, Brigjen TNI (Mar) Suprapto Adi, Brigjen TNI (Mar) Purwanto Djoko P, dan Brigjen TNI (Mar) Tony Kurniawan.



Seiring kenaikan pangkat tersebut, Yudo pada saat Rapim TNI AL 2022 berpesan kepada para pati agar jangan menyia-nyiakan kesempatan. Sebab, masa jabatan ada batasnya. “Gunakan kesempatan itu untuk berkarya dan berguna sebagai bukti kita pernah ada. Itulah cara terbaik untuk kita bersyukur kepada Tuhan dan berbakti kepada negara,” kata KSAL dalam laman resmi TNI AL, dikutip Kamis (5/5/2022).

Yulus Tamoni memperpanjang daftar putra asli Papua yang menembus pangkat jenderal di TNI. Orang pertama yakni Laksamana Madya TNI (Purn) Freddy Numberi. Setelah tak berkarier di militer, dia pernah berkiprah sebagai menteri.

Berikut 9 Jenderal TNI dari Papua:

1. Laksdya TNI (Purn) Freddy Numberi.

Fredy Numberi masuk Akabri 1968 dan melanjutkan ke pendidikan khusus Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya pada 1969. Sejumlah jabatan pernah diembannya semasa berkarier di militer antara lain komandan KRI Sembilan, Komandan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Parchim, Frosch, dan Kondor, 1995-1996 hingga Komandan Pangkalan Utama TNI AL V Irian Jaya-Maluku.

Usai pensiun dari tentara, pria kelahiran Yapen Waropen ini berkecimpung di dunia politik. Freddy dipercaya sebagai Gubernur Papua (1998-2002). Pada masa KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi presiden, Freddy dipercaya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1999-2000). Dia kembali masuk kabinet di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia dipercaya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (2004-2009) dan Menteri Perhubungan (2009-2011).

2. Brigjen TNI (Mar) (Purn) Abraham Octavianus Aturui.

Sosok kelahiran Serui ini, 13 Oktober 1950 ini menghabiskan hampir seluruh karier militernya di Pasukan Hantu Laut alias Korps Marinir. Pensiun sebagai prajurit TNI AL, pria yang akrab disapa Bram Atururi ini menjadi Bupati Sorong (1992-1997).

Karier politiknya terus menanjak. Pada kurun 1996-1998 dia menjabat wakil gubernur Papua. Selanjutnya ditunjuk pemerintah sebagai penjabat gubernur Irian Jaya Barat (2003-2005). Setahun berikutnya dia maju sebagai cagub Papua Barat bersama Rahimin Katjong.

Duet Bakat itu menang. Bram pun menjadi gubernur Papua Barat. Begitu pula pada pilkada berikutnya. Praktis dia memimpin dua periode atau dalam kurun 2007-2017. Bram meninggal duniaJumat, 20 September 2019 di RSAL Manokwari, Papua.

3. Laksma TNI (Purn) Dick Henk Wabiser.

Seperti Freddy Number dan Bram Atururi, Wabiser juga berkarier di TNI AL. Selepas dari militer, Wabiser banyak berkiprah di dunia politik. Putra Adat Biak ini dikenal sebagai Ketua Koordinator Tim 502 Kebangkitan Provinsi Papua Tengah.

Oleh elemen masyarakat Papua, namanya juga pernah disodorkan kepada Presiden Joko Widodo pada 2014 sebagai sosok yang layak dipertimbangkan sebagai menteri.

4. Brigjen TNI (Purn) Niko Obaja Woru

Putra Serui ini menempuh pendidikan Akabri pada 1978. Kariernya ditempa di kecabangan infanteri Komando Pasukan Khusus alias Kopassus. Niko sekaligus menuliskan sejarah sebagai orang pertama Papua yang sukses jadi jenderal AD.

Sebagai pewira Baret Merah, Niko malang-melintang di berbagai penugasan dan medan operasi. Dia antara lain pernah menjabat Danton Kopassandha (1981), Kasi Ops Yon Kopassus (1986) dan Pamen Kopassus (Dik Seskoad) (1997). Setelah itu masuk teritorial dengan menjabat Dandim 1704/Sorong (1998) dan Dandim 1709/Yawa (1998).

Serdadu yang pernah diterjunkan di Operasi Seroja itu juga pernah menjabat Aster Kasdam XVII/Trikora Tahun (2001), Pamen Denmabesad (2004), Pamen Ahli KSAD Bidang Hukum (2008) dan Pati Ahli KSAD bid Sosbud.

5. Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus Wayangkau.

Lulusan Akademi Militer 1986 dari kecabangan infanteri ini mencatat sejarah sebagai orang Papua pertama menembus pangkat Letnan Jenderal (Letjen) di TNI AD. Bintang 3 itu diraihnya saat dia dipercaya sebagai Danpusterad pada 2020.

Lahir di Serui, 17 Juli 1962, Joppye memilih berkarier di TNI. Dia antara lain pernah ditugaskan sebagai Irdam XVII/Cenderawasih (2013-2014), Wadanpussenif Kodiklat TNI AD (2014-2015), Kasdam V/Brawijaya (2015-2016) dan Pati Sahli TK III Bid Sosbud HAM Panglima TNI (2016). Kariernya meroket dengan ditunjuk sebagai Pangdam XVIII/Kasuari (2016-2020). Selepas menjadi Danpusterad, dia purna tugas.

6. Letjen TNI (Purn) Ali Hamdan Bogra.

Mengikuti jejak seniornya, Letjen TNI Ali Hamdan Bogra menjadi orang kedua Papua menembus pangkat bintang 3 Angkatan Darat setelah Joppye. Pangkat itu diraihnya kala dia ditunjuk sebagai Korsahli KSAD menggantikan Letjen TNI Wisnoe Prasetja Boedi.

Ali Hamdan Bogra merupakan rekan angkatan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa di Akademi Militer 1987 dari kecabagan infanteri. Ada cerita menarik dari keduanya. Semasa menjadi pamen dan mengikuti kursus di Kodiklatad Bandung, keduanya bahkan pernah bersama-sama mencari kost untuk tempat tinggal.

Karier militer serdadu kelahiran Serui, 6 Januari 1963 ini antara lain Kapendam XVII/Cendrawasih (2011-2012), Kasrem 171/Praja Vira Tama (2012-2014) dan Staf Ahli Pangdam XVII/Cendrawasih bidang Ideologi Politik (2014-2015). Dia lantas dipromosikan sebagai Wadan Sesko TNI (2019-2020), kemudian Pangdam XVIII/Kasuari yang bermarkas di Manokwari, Papua Barat, dan setelah itu Korsahli KSAD (2020-2021).

Ali Hamdan Bogra dikenal sebagai sosok religius. Selain rajin bersilaturahmi ke pesantren-pesantren, dia selalu mengingatkan anak buahnya untuk tidak meninggalkan ibadah, terutama salat bagi yang beragama Islam. Ketaatan Bogra itu seperti diungkapkan Serka Suroto, stafnya di Korsahli KSAD.

“Apabila sudah terdengar azan terus tiba waktunya salat, beliau selalu mengingatkan kepada kami 'Salat, ibadah!' Pada saat ada pergerakan dari kantor mau keluar, selalu menanyakan ke kami, 'Sopir sudah salat atau belum?' Selalu kami diingatkan seperti itu," ujarnya dalam video yang diunggah Dispenad di akun resmi Youtube TNI AD, beberapa waktu lalu.


7. Letjen TNI (Purn) Herman Asaribab.

Letjen TNI (Purn) Herman Asaribab merupakan putra asli Jayapura kelahiran 10 Juni 1964. Almarhum meninggal di RSPAD Jakarta tanggal 14 Desember 2020 dalam usia 56 tahun. Abituren Akademi Militer 1988 ini padahal baru dipromosikan sebagai Wakasad pada 18 November 2020.

Asaribab sebelumnya menjabat Pangdam XVII/Cenderawasih. Promosi tersebut tertuang dalam Keputusan Panglima TNI No Kep/911/XI/2020. Dengan mutasi jabatan itu Asaribab resmi menyandang pangkat jenderal bintang tiga.

8. Brigjen TNI Yusuf Ragainaga

Brigjen TNI Yusuf Ragainaga dipromosikan sebagai Kasdam XVIII/Kasuari dari sebelumnya Kapoksahli Pangdam XVIII/Kasuari pada 2022 ini. Sebelumnya, lulusan Akademi Militer 1990 ini menjabat Kasrem 173/Praja Vira Braja.

Jauh sebelumnya, jenderal dari kecabangan infanteri ini pernah menjabat Dandim 0827/Sumenep (2009), Wairdam V/Brawijaya, Kababinminvetcaddam IV Diponegoro dan Staf Ahli Pangdam XVII/Cenderawasih bidang Hukum dan Humaniter. Putra asli Serui ini tercatat pernah menjadi komandan upacara pengukuhan komponen cadangan di Pusdikpassus Kopassus, Batujajar, saat Presiden Jokowi menjadi Irup, Oktober 2021.

9. Laksma TNI Yohanis Yulius Tamoni

Laksma TNI Yulius Tamoni menempuh pendidikan AAL di Surabaya, lulus pada 1991. Sebelum menjabat Kapok Sahli Koarmada II, dia bertugas sebagai Perwira Staf Operasi Kolat Armada 2 (pangkat Letkol) dan Wakil Komandan Lantamal XIV/Sorong (Kolonel).
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)