Berlebaran Tidak dengan La Sape

Kamis, 28 April 2022 - 16:17 WIB
Pamer Kekayaan

Kedua, gaya hidup pamer tersebut identik gaya hidup bermegah-megahan yang Allah kecam secara khusus dalam QS. At-Takatsur. Jika kita baca musabab surat ini turun, maka akan cukup banyak hantarkan benak kita pada kondisi Tanah Air sekarang. At-Takatsur turun karena persaingan dua marga sahabat Rasul di Madinah, Bani Haritsah dan Bani Harits, yang saling berbangga dan memperbanyak harta. Saking lekatnya, adu pamer itu itu akhirnya sampai mencari-cari leluhur mereka yang sudah dikubur dan dulunya punya kekayaan.

“Mari ikutlah kami ke kuburan.” Lantas, salah satu dari dua kabilah itu mengatakan, “Adakah di antara kalian orang seperti fulan bin fulan bin fulan?” Mereka berkata saling menunjuk-nunjuk kuburan tersebut. Kabilah satunya juga membalas seperti itu. Bukankah kita sekarang kian mudah temukan, terutama youtuber/selebgram yang tiap hari berlomba bermegah-megahan, membangga-banggakan harta, dan saling berkompetisi dalam gemerlap duniawi?

Ketiga, tidak perlu euforia apalagi kufur nikmat sekalipun kerinduan mudik terbatasi sebelumnya. Salah satu kisah terkait hal ini yang bisa dirujuk adalah kisah Bani Israel yang banyak menghiasi Alquran terutama dalam QS Al-Baqoroh bagian Juz 1. Setelah diselamatkan dari kejaran Firaun di Laut Merah, diberi 12 sumber mata air, antiklimak terjadi ketika mereka justru membuat berhala anak sapi di salah satu puncak ritual Nabi Musa. Akhir kalam, yang bermakna itu justru yang bersahaja, bukan yang mengada-ada.
(hdr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More