Ketangguhan Prajurit Kopassus Ajudan Luhut Pandjaitan, Silent tapi Mematikan
Selasa, 26 April 2022 - 18:47 WIB
JAKARTA - Didik Fendi, prajurit Kopassus menceritakan kisah menjadi ajudan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan . Dia yang bertugas di Satuan 81 Antiteror Kopassus itu sempat tidak menyangka.
Ceritanya bermula dirinya mendapat tawaran untuk mengikuti seleksi. Namun, dia tak diberi tahu secara mendetail mengenai seleksi apa dan di mana.
"Sebagai tentara, asal (ada) perintah, berangkat," ujar Didik melalui YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI yang dikutip, Selasa (26/4/2022).
Dia menyebutkan terdapat tiga orang kandidat yang akan menjadi ajudan, yakni seniornya, dan adik tingkatnya. Pada tes seleksi yang dilakukan di Kantor Kementerian Menkomarves, dia bertemu dengan sekretaris pribadi Luhut. Di sana, ditanya beberapa hal tentang dirinya.
Dia memaparkan tes tersebut berisi dengan tes kepribadian, bahasa Inggris, matematika, dan hobi. "Kebetulan saya dulu sejak sipil itu ikut karate, sampai dengan di Kopassus masih karate," ucapnya.
Perihal menjadi ajudan, dia mengatakan memang sempat terbersit untuk mencoba pengalaman tersebut. Sebab rekannya sudah terlebih dahulu menjajal pengalaman tersebut.
Tugas ajudan Menko Marves, ia menyebutkan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran. Dia menjadi manajer dalam keamanan.
Setiap pagi, diadakan apel tentang kegiatan Menko Luhut pada hari itu. Di apel tersebut, ia menjelaskan mengenai teknis bagaimana pengamanan terhadap Menko Luhut.
Semua yang keperluan yang berhubungan dengan Luhut bermuara pada dirinya. Dia pun bekerja sama dengan pengawal pribadi (Walpri) yang juga Kopassus.
Ceritanya bermula dirinya mendapat tawaran untuk mengikuti seleksi. Namun, dia tak diberi tahu secara mendetail mengenai seleksi apa dan di mana.
"Sebagai tentara, asal (ada) perintah, berangkat," ujar Didik melalui YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI yang dikutip, Selasa (26/4/2022).
Dia menyebutkan terdapat tiga orang kandidat yang akan menjadi ajudan, yakni seniornya, dan adik tingkatnya. Pada tes seleksi yang dilakukan di Kantor Kementerian Menkomarves, dia bertemu dengan sekretaris pribadi Luhut. Di sana, ditanya beberapa hal tentang dirinya.
Dia memaparkan tes tersebut berisi dengan tes kepribadian, bahasa Inggris, matematika, dan hobi. "Kebetulan saya dulu sejak sipil itu ikut karate, sampai dengan di Kopassus masih karate," ucapnya.
Perihal menjadi ajudan, dia mengatakan memang sempat terbersit untuk mencoba pengalaman tersebut. Sebab rekannya sudah terlebih dahulu menjajal pengalaman tersebut.
Tugas ajudan Menko Marves, ia menyebutkan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran. Dia menjadi manajer dalam keamanan.
Setiap pagi, diadakan apel tentang kegiatan Menko Luhut pada hari itu. Di apel tersebut, ia menjelaskan mengenai teknis bagaimana pengamanan terhadap Menko Luhut.
Semua yang keperluan yang berhubungan dengan Luhut bermuara pada dirinya. Dia pun bekerja sama dengan pengawal pribadi (Walpri) yang juga Kopassus.
tulis komentar anda