Kisah Jenderal Hoegeng Ledek Bung Karno soal Nama

Minggu, 24 April 2022 - 06:13 WIB
"Jadi, waktu di Istana, saya sempat tanya ke Mbak Reny, 'Siapa sih ayahmu?', ternyata, ayahnya adalah Pak Hoegeng. Bapak (Soekarno, red) memang sudah lama kenal Pak Hoegeng karena memang pernah mengawal Bapak di masa perjuangan revolusi, dan bolak-balik sering dipanggil Bapak ke Istana," ungkap Guntur atau akrab disapa Mas Tok ini.

Berdasarkan informasi dari laman kepustakaan presiden perpusnas, Hoegeng meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Rabu 14 Juli 2004 pukul 00.30 WIB. Sejak 13 Mei 2004, Hoegeng telah dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta akibat mengalami stroke, penyumbatan saluran pembuluh jantung, dan pendarahan bagian lambung.



Jenazah Hoegeng dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Giritama, Desa Tonjo, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat pada Rabu 14 Juli 2004 siang. Banyak penghargaan kepada Hoegeng, yakni Bintang Gerilya, Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara, Bintang Kartika Eka Paksi Tingkat I, Bintang Jasasena, Swa Buawa.

Kemudian, Panglima Setya Kota, Sapta Marga, Prasetya Pancawarsa, Satya Dasawarasa, Yana Utama, Penegak, dan Ksatria Tamtama. Mengenai karier, Hoegeng pernah menjabat Kapolsek Jomblang Semarang pada 1945, Kepala DPKN Surabaya pada periode 1952-1955, Kepala Reskrim Sumatera Utara Medan pada periode 1955-1959.

Kemudian, Kepala Jawatan Imigrasi pada periode 1960-1965, Menteri Iuran Negara periode 1966-1967, Deputi Operasi Menpangak periode 1967-1968, dan Kapolri pada periode 1968-1971.
(rca)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More