Pemerintah Berharap DNES 2022 Perkuat Ekosistem Digital di Tanah Air
Senin, 04 April 2022 - 22:01 WIB
JAKARTA - Digitalisasi Nusantara Expo & Summit (DNES) 2022 yang berlangsung di Kota Solo, Jawa Tengah pada 29-31 Maret 2022 sukses digelar. Event tersebut diharapkan mampu memperkuat ekosistem digital di Indonesia.
Acara yang dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini terselenggara berkat kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Yayasan Internet Indonesia (GIIF) dan InterBio.
Tercatat 500 peserta dan 42 booth perusahaan berbasis digital mengikuti DNES 2022. Acara yang diisi dengan berbagai forum seperti pengembangan ekosistem smart city ini menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten di bidang industri digitalisasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengapresiasi penyelenggaraan DNES 2022. Dalam penutupan acara, Airlangga menekankan pentingnya transformasi digital dan penguatan ekosistem digital di Tanah Air. “Saya berharap pemerataan digitalisasi ke seluruh pelosok Indonesia segera terakselerasi,” ucapnya, Senin (4/4/2022).
Chief Enterprise & Government Service InterBio Fega M. Syakrani berharap melalui expo ini pemerintah dan jajarannya memberikan perlakuan yang adil dan berimbang saat merumuskan peraturan untuk pelaku industri teknologi informatika, terutama dapat melindungi kepentingan dari seluruh stakeholders khususnya di industri teknologi biometrik.
Fega yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Industri Teknologi Biometrik menyatakan siap mendukung penyelesaian regulasi-regulasi yang sedang digodok oleh parlemen dan eksekutif seperti soal Perlindungan Data Pribadi (PDP). “Asosiasi Industri Teknologi Biometrik siap bekerja sama dengan KADIN dalam membantu pemerintah terkait regulasi baik regulasi PDP maupun regulasi Industri Biometrik,” kata Fega.
Sementara itu CEO Interbio Irawan Mulyadi menambahkan verifikasi identitas untuk proses Electronic Know Your Customer (e-KYC) dapat menjadi akselerator bagi pertumbuhan ekonomi digital yang dapat diimplementasikan di berbagai sektor seperti UMKM, perbankan, keuangan, daerah, penyaluran bantuan sosial dan lainnya.
InterBio yang merupakan perusahaan penyedia teknologi biometrik dan manajemen identitas saat ini telah masuk ke pasar dunia. Bersama grup TOTM Technology telah memiliki kantor di Indonesia, India, Singapura, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Switzerland dan Portugal dengan target pasar di Asia, Timur Tengah, Amerika dan Eropa.
Public Relation TOTM Technology Athika Batangtaris menyatakan InterBio di Indonesia memiliki keahlian dan pengalaman serta portfolio yang dibutuhkan oleh pasar global, TOTM Technology mengonsolidasikan dan menawarkannya kepada dunia. Bersama dengan PT. Cakrawala Data Integrasi (CDI) InterBio telah mengembangkan platform verifikasi identitas penduduk berbasis demografik dan biometrik.
Acara yang dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini terselenggara berkat kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Yayasan Internet Indonesia (GIIF) dan InterBio.
Tercatat 500 peserta dan 42 booth perusahaan berbasis digital mengikuti DNES 2022. Acara yang diisi dengan berbagai forum seperti pengembangan ekosistem smart city ini menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten di bidang industri digitalisasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengapresiasi penyelenggaraan DNES 2022. Dalam penutupan acara, Airlangga menekankan pentingnya transformasi digital dan penguatan ekosistem digital di Tanah Air. “Saya berharap pemerataan digitalisasi ke seluruh pelosok Indonesia segera terakselerasi,” ucapnya, Senin (4/4/2022).
Chief Enterprise & Government Service InterBio Fega M. Syakrani berharap melalui expo ini pemerintah dan jajarannya memberikan perlakuan yang adil dan berimbang saat merumuskan peraturan untuk pelaku industri teknologi informatika, terutama dapat melindungi kepentingan dari seluruh stakeholders khususnya di industri teknologi biometrik.
Fega yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Industri Teknologi Biometrik menyatakan siap mendukung penyelesaian regulasi-regulasi yang sedang digodok oleh parlemen dan eksekutif seperti soal Perlindungan Data Pribadi (PDP). “Asosiasi Industri Teknologi Biometrik siap bekerja sama dengan KADIN dalam membantu pemerintah terkait regulasi baik regulasi PDP maupun regulasi Industri Biometrik,” kata Fega.
Sementara itu CEO Interbio Irawan Mulyadi menambahkan verifikasi identitas untuk proses Electronic Know Your Customer (e-KYC) dapat menjadi akselerator bagi pertumbuhan ekonomi digital yang dapat diimplementasikan di berbagai sektor seperti UMKM, perbankan, keuangan, daerah, penyaluran bantuan sosial dan lainnya.
InterBio yang merupakan perusahaan penyedia teknologi biometrik dan manajemen identitas saat ini telah masuk ke pasar dunia. Bersama grup TOTM Technology telah memiliki kantor di Indonesia, India, Singapura, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Switzerland dan Portugal dengan target pasar di Asia, Timur Tengah, Amerika dan Eropa.
Public Relation TOTM Technology Athika Batangtaris menyatakan InterBio di Indonesia memiliki keahlian dan pengalaman serta portfolio yang dibutuhkan oleh pasar global, TOTM Technology mengonsolidasikan dan menawarkannya kepada dunia. Bersama dengan PT. Cakrawala Data Integrasi (CDI) InterBio telah mengembangkan platform verifikasi identitas penduduk berbasis demografik dan biometrik.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda