Industri Automotif Mulai Optimistis
Jum'at, 01 April 2022 - 13:52 WIB
DUKUNGAN pemerintah terhadap industri automotif nasional mulai menunjukkan hasil positif. Penjualan di pasar domestik maupun ekspor menunjukkan tren meningkat. Bahkan penyelenggaraan pameran pun gencar dilakukan. Selain dukungan berupa insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah, sejumlah kemudahan dan suku bunga rendah dari lembaga pembiayaan bank maupun nonbank membuat ekosistem industri automotif nasional semakin bergairah.
Insentif itu dituangkan dalam PMK Nomor 5/PMK.010/2022 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2022 yang ditetapkan pada 2 Februari 2022. PMK ini berisi tentang desain insentif baru yang disesuaikan dengan kondisi pemulihan sektor automotif ke depan.
Insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor banyak dimanfaatkan masyarakat kelas menengah di tengah pandemi. Dengan berlanjutnya insentif PPnBM DTP, kinerja sektor automotif yang strategis bagi perekonomian diharapkan terus menguat dan mampu kembali mencapai tingkat penjualan dan produksi pada level sebelum pandemi, bahkan lebih baik pada 2022.
Kebijakan insentif fiskal yang tajam dan terukur diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi. Pada 2021 perekonomian nasional melaju dengan kuat hingga triwulan IV, ini ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhannya sebesar 5,02% (yoy). Momentum ini perlu terus dipertahankan bahkan ditingkatkan karena beberapa sektor strategis masih memiliki ruang untuk pulih dan tumbuh lebih baik di periode mendatang.
Peran insentif fiskal selama ini krusial dalam menstimulasi pemulihan tersebut, termasuk insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor. Hal ini menyebabkan, tingkat pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor mampu bangkit dari kontraksi 14,1% di 2020 dan tumbuh 12,1% di 2021. Begitu juga dari sisi produksi, industri alat angkutan melonjak dari terkontraksi 19,9% pada 2020, lalu meningkat signifikan 17,8% pada 2021.
Pertumbuhan penjualan pada sektor automotif nasional memiliki peranan strategis dalam mendorong industri yang memiliki nilai tambah dan efek pengganda yang tinggi, serta menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Selain itu, sektor ini juga memiliki orientasi ekspor yang cukup baik, yaitu sekitar 15,6%.
Pameran Jakarta Auto Week (JAW) 2022 yang diselenggarakan pada 12- 20 Maret 2022 lalu, misalnya, mencatat nilai transaksi yang cukup baik pada penyelenggaraan pertamanya. Pameran automotif yang diselenggarakan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) itu memiliki fokus mendorong kegiatan penjualan.
Ajang pameran itu berhasil mendatangkan 53.164 orang yang diklaim sebagai calon pembeli potensial, JAW 2022 mencatatkan transaksi 5.919 unit kendaraan dengan nilai Rp2,3 triliun. Hasil tersebut merupakan jumlah transaksi yang didapat dari para peserta JAW 2022, yakni Daihatsu, Honda, Hyundai, Isuzu, KIA, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Nissan, Suzuki, Toyota, dan Wuling.
Penjualan sebesar 5.919 unit selama 9 hari merupakan pencapaian yang sangat baik. Sebab, menurut catatan Gaikindo, penjualan kendaraan penumpang dalam kondisi normal dalam kurun waktu satu bulan adalah sekitar 13.500 unit.
Gaikindo pun telah merilis data penjualan mobil secara nasional sepanjang tahun 2021. Penjualan mobil wholesales (pabrik ke dealer) tumbuh 66,6% (yoy) dari 532.407 unit di periode Januari-Desember 2020 menjadi 887.200 unit di periode Januari-Desember 2021.
Setali tiga uang, penjualan mobil ritel (dealer ke konsumen) meningkat 49,2% (yoy) dari 578.762 unit di periode Januari-Desember 2020 menjadi 863.359 unit di periode Januari-Desember 2021. Pencapaian yang positif di tengah masih adanya ancaman gelombang lanjutan pandemi korona. Pada periode Januari-Februari 2022 wholesales domestik mencapai 165,290 unit, penjualan ritelnya tercatat 148.556 unit.
Gaikindo pun yakin target penjualan mobil yang dibidik tahun ini, 900.000 unit, dapat terealisasi hingga tutup tahun nanti. Ditambah pula dengan pameran tahunan Indonesia International Motor Show (IIMS) yang berlangsung selama 10 hari. Dipastikan acara ini akan mendongkrak penjualan mobil domestik karena disokong model-model baru yang diluncurkan para agen pemegang merek.
Insentif itu dituangkan dalam PMK Nomor 5/PMK.010/2022 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2022 yang ditetapkan pada 2 Februari 2022. PMK ini berisi tentang desain insentif baru yang disesuaikan dengan kondisi pemulihan sektor automotif ke depan.
Insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor banyak dimanfaatkan masyarakat kelas menengah di tengah pandemi. Dengan berlanjutnya insentif PPnBM DTP, kinerja sektor automotif yang strategis bagi perekonomian diharapkan terus menguat dan mampu kembali mencapai tingkat penjualan dan produksi pada level sebelum pandemi, bahkan lebih baik pada 2022.
Kebijakan insentif fiskal yang tajam dan terukur diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi. Pada 2021 perekonomian nasional melaju dengan kuat hingga triwulan IV, ini ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhannya sebesar 5,02% (yoy). Momentum ini perlu terus dipertahankan bahkan ditingkatkan karena beberapa sektor strategis masih memiliki ruang untuk pulih dan tumbuh lebih baik di periode mendatang.
Peran insentif fiskal selama ini krusial dalam menstimulasi pemulihan tersebut, termasuk insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor. Hal ini menyebabkan, tingkat pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor mampu bangkit dari kontraksi 14,1% di 2020 dan tumbuh 12,1% di 2021. Begitu juga dari sisi produksi, industri alat angkutan melonjak dari terkontraksi 19,9% pada 2020, lalu meningkat signifikan 17,8% pada 2021.
Pertumbuhan penjualan pada sektor automotif nasional memiliki peranan strategis dalam mendorong industri yang memiliki nilai tambah dan efek pengganda yang tinggi, serta menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Selain itu, sektor ini juga memiliki orientasi ekspor yang cukup baik, yaitu sekitar 15,6%.
Pameran Jakarta Auto Week (JAW) 2022 yang diselenggarakan pada 12- 20 Maret 2022 lalu, misalnya, mencatat nilai transaksi yang cukup baik pada penyelenggaraan pertamanya. Pameran automotif yang diselenggarakan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) itu memiliki fokus mendorong kegiatan penjualan.
Ajang pameran itu berhasil mendatangkan 53.164 orang yang diklaim sebagai calon pembeli potensial, JAW 2022 mencatatkan transaksi 5.919 unit kendaraan dengan nilai Rp2,3 triliun. Hasil tersebut merupakan jumlah transaksi yang didapat dari para peserta JAW 2022, yakni Daihatsu, Honda, Hyundai, Isuzu, KIA, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Nissan, Suzuki, Toyota, dan Wuling.
Penjualan sebesar 5.919 unit selama 9 hari merupakan pencapaian yang sangat baik. Sebab, menurut catatan Gaikindo, penjualan kendaraan penumpang dalam kondisi normal dalam kurun waktu satu bulan adalah sekitar 13.500 unit.
Gaikindo pun telah merilis data penjualan mobil secara nasional sepanjang tahun 2021. Penjualan mobil wholesales (pabrik ke dealer) tumbuh 66,6% (yoy) dari 532.407 unit di periode Januari-Desember 2020 menjadi 887.200 unit di periode Januari-Desember 2021.
Setali tiga uang, penjualan mobil ritel (dealer ke konsumen) meningkat 49,2% (yoy) dari 578.762 unit di periode Januari-Desember 2020 menjadi 863.359 unit di periode Januari-Desember 2021. Pencapaian yang positif di tengah masih adanya ancaman gelombang lanjutan pandemi korona. Pada periode Januari-Februari 2022 wholesales domestik mencapai 165,290 unit, penjualan ritelnya tercatat 148.556 unit.
Gaikindo pun yakin target penjualan mobil yang dibidik tahun ini, 900.000 unit, dapat terealisasi hingga tutup tahun nanti. Ditambah pula dengan pameran tahunan Indonesia International Motor Show (IIMS) yang berlangsung selama 10 hari. Dipastikan acara ini akan mendongkrak penjualan mobil domestik karena disokong model-model baru yang diluncurkan para agen pemegang merek.
(bmm)
tulis komentar anda