Ketua DPD Dorong IDI Persiapkan Roadmap Ketahanan Nasional Kesehatan
Jum'at, 25 Maret 2022 - 15:09 WIB
"Jadi roadmap membangun ketahanan sektor kesehatan dalam perspektif kedaulatan bangsa sangat penting. Dan di sinilah Ikatan Dokter Indonesia harus mengambil peran penting dan revolusioner," kata LaNyalla.
Menurutnya, sebagai sebuah bangsa, amat penting untuk memperkuat ketahanan di sektor strategis, salah satunya adalah sektor kesehatan, selain sektor pangan, pendidikan dan pertahanan-keamanan. Untuk memperkuat ketahanan di sektor kesehatan harus dilakukan dengan menelaah persoalan yang ada di hulu, bukan persoalan yang ada di hilir.
"Salah satu persoalan hulu kesehatan nasional kita, selain lemahnya fasilitas kesehatan, terutama di luar Jawa dan daerah kepulauan, juga sebaran dokter yang kurang merata. Tapi rupanya lagi-lagi pemerintah ingin mengambil jalan pintas," kata LaNyalla.
Selain akan membuka ruang bagi dokter asing untuk masuk ke Indonesia, LaNyalla juga menyebut pemerintah juga akan menggelontorkan dana sekitar Rp3 triliun untuk membangun Bali International Hospital yang bekerja sama dengan Mayo Clinic yang berpusat di Amerika Serikat.
"Lagi-lagi karena pemerintah gelisah, karena begitu besar dana kesehatan yang kabur ke luar negeri akibat orang kaya di Indonesia yang berobat ke luar negeri. Salah satunya ke Mayo Clinic di Amerika. Juga yang berobat ke Penang, Malaysia, dan Singapura," kata LaNyalla.
Bali International Hospital ditarget sudah beroperasi pada 2023 nanti, dengan memberi akses luas kepada para dokter asing untuk bekerja di sana. "Bahkan untuk itu, pemerintah sudah menyiapkan regulasi visa khusus untuk dokter spesialis asing," kata LaNyalla.
Pertanyaan lanjutannya, apakah visa khusus untuk dokter spesialis asing ini hanya untuk mereka yang bekerja di Bali International Hospital saja, atau akan diikuti oleh rumah sakit milik para konglomerat di Indonesia seperti Siloam Hospital atau Mayapada Hospital?
"Sekali lagi, saya rasa roadmap membangun ketahanan di sektor kesehatan sepertinya membutuhkan kerja keras dari Ikatan Dokter Indonesia. Karena sepertinya tidak bisa kita serahkan kepada pemerintah sendiri. Karena pemerintah rupanya lebih suka mengambil jalan pintas," kata LaNyalla.
Menurutnya, sebagai sebuah bangsa, amat penting untuk memperkuat ketahanan di sektor strategis, salah satunya adalah sektor kesehatan, selain sektor pangan, pendidikan dan pertahanan-keamanan. Untuk memperkuat ketahanan di sektor kesehatan harus dilakukan dengan menelaah persoalan yang ada di hulu, bukan persoalan yang ada di hilir.
"Salah satu persoalan hulu kesehatan nasional kita, selain lemahnya fasilitas kesehatan, terutama di luar Jawa dan daerah kepulauan, juga sebaran dokter yang kurang merata. Tapi rupanya lagi-lagi pemerintah ingin mengambil jalan pintas," kata LaNyalla.
Selain akan membuka ruang bagi dokter asing untuk masuk ke Indonesia, LaNyalla juga menyebut pemerintah juga akan menggelontorkan dana sekitar Rp3 triliun untuk membangun Bali International Hospital yang bekerja sama dengan Mayo Clinic yang berpusat di Amerika Serikat.
"Lagi-lagi karena pemerintah gelisah, karena begitu besar dana kesehatan yang kabur ke luar negeri akibat orang kaya di Indonesia yang berobat ke luar negeri. Salah satunya ke Mayo Clinic di Amerika. Juga yang berobat ke Penang, Malaysia, dan Singapura," kata LaNyalla.
Bali International Hospital ditarget sudah beroperasi pada 2023 nanti, dengan memberi akses luas kepada para dokter asing untuk bekerja di sana. "Bahkan untuk itu, pemerintah sudah menyiapkan regulasi visa khusus untuk dokter spesialis asing," kata LaNyalla.
Pertanyaan lanjutannya, apakah visa khusus untuk dokter spesialis asing ini hanya untuk mereka yang bekerja di Bali International Hospital saja, atau akan diikuti oleh rumah sakit milik para konglomerat di Indonesia seperti Siloam Hospital atau Mayapada Hospital?
"Sekali lagi, saya rasa roadmap membangun ketahanan di sektor kesehatan sepertinya membutuhkan kerja keras dari Ikatan Dokter Indonesia. Karena sepertinya tidak bisa kita serahkan kepada pemerintah sendiri. Karena pemerintah rupanya lebih suka mengambil jalan pintas," kata LaNyalla.
(abd)
tulis komentar anda