Aksi Heroik Babinsa Ini Diganjar Penghargaan dari Jenderal Dudung
Selasa, 15 Maret 2022 - 16:29 WIB
Tak lama berselang, terdengar suara keras dari dalam ruangan. Hal itu membuat Pelda Jaelani bergegas masuk. Awalnya, dia sempat merasa takut, namun ketakutannya segera dia simpan rapat-rapat.
Dia telah memasrahkan diri, bilamana pelaku itu malah menyerang balik dan mengakibatkan dia kehilangan nyawa. "Ingin keluar tapi beban moril, orang-orang sudah minta tolong sama saya. Siapa lagi kalau bukan saya nih, yaudah saya pasrah," jelasnya.
Ketika berupaya menuju lantai dua, ternyata pelaku juga sudah hendak turun. Tangan pelaku masih memegang pisau dengan kencang dan darah bercucuran.
"Tiba-tiba turun dia, senjata dipegang masih kenceng, darah netes. Allah saya bilang, saya pasrah, mati saya," katanya.
Atas inisiatifnya, tangan pelaku langsung diambilnya, dan setelah keseimbangan pelaku hilang, Pelda Jaelani langsung menubruk.
"Saya gulung, saya cekik supaya enggak bisa gerak lah ya. Warga langsung datang nyari tali diikat," ucapnya.
Dia berpesan kepada warga agar pelaku segera diamankan dan jangan ada yang main hakim sendiri. Kemudian, Pelda Jaelani menuju lantai dua untuk mengecek kondisi.
Saat dilihat, ternyata ada satu korban lagi yang kondisinya sudah memprihatinkan. Di mana, bagian tubuh sudah tertusuk dan mulutnya terkena sayatan pisau.
Saya langsung ke atas lagi, begitu dilihat ternyata di atas ada korban 1 lagi. Bagian di dada dan bibirnya sobek. Saya lari turun lagi minta tolong diangkat, biar hidup. Ternyata alhamdulillah dua-duanya selamat," tuturnya.
Lihat Juga: Pangdam Cenderawasih yang Tembus Bintang 4, Nomor 1 dan 2 Berhasil Jadi Orang Nomor Satu TNI AD
Dia telah memasrahkan diri, bilamana pelaku itu malah menyerang balik dan mengakibatkan dia kehilangan nyawa. "Ingin keluar tapi beban moril, orang-orang sudah minta tolong sama saya. Siapa lagi kalau bukan saya nih, yaudah saya pasrah," jelasnya.
Ketika berupaya menuju lantai dua, ternyata pelaku juga sudah hendak turun. Tangan pelaku masih memegang pisau dengan kencang dan darah bercucuran.
"Tiba-tiba turun dia, senjata dipegang masih kenceng, darah netes. Allah saya bilang, saya pasrah, mati saya," katanya.
Atas inisiatifnya, tangan pelaku langsung diambilnya, dan setelah keseimbangan pelaku hilang, Pelda Jaelani langsung menubruk.
"Saya gulung, saya cekik supaya enggak bisa gerak lah ya. Warga langsung datang nyari tali diikat," ucapnya.
Dia berpesan kepada warga agar pelaku segera diamankan dan jangan ada yang main hakim sendiri. Kemudian, Pelda Jaelani menuju lantai dua untuk mengecek kondisi.
Saat dilihat, ternyata ada satu korban lagi yang kondisinya sudah memprihatinkan. Di mana, bagian tubuh sudah tertusuk dan mulutnya terkena sayatan pisau.
Saya langsung ke atas lagi, begitu dilihat ternyata di atas ada korban 1 lagi. Bagian di dada dan bibirnya sobek. Saya lari turun lagi minta tolong diangkat, biar hidup. Ternyata alhamdulillah dua-duanya selamat," tuturnya.
Lihat Juga: Pangdam Cenderawasih yang Tembus Bintang 4, Nomor 1 dan 2 Berhasil Jadi Orang Nomor Satu TNI AD
(maf)
tulis komentar anda