Aksi Heroik Babinsa Ini Diganjar Penghargaan dari Jenderal Dudung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nasib baik hinggap di tubuh Babinsa Koramil 04/Cengkareng, Jakarta Barat bernama Pelda Jaelani. Setelah berhasil membekuk pelaku penusukan warga yang menggunakan senjata tajam, dirinya diganjar penghargaan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Baca Juga: Jenderal Dudung
Pelda Jaelani berujar, aksi heroik yang dilakukannya terinspirasi dari pernyataan Jenderal Dudung untuk selalu bersedia membantu masyarakat apapun itu masalahnya.
"Saya terinspirasi ucapan Bapak KSAD, bahwa jangan pernah menolak atau menghindar dari bantuan orang. Maksudnya, orang yang minta bantuan kepada kamu sesungguhnya Tuhan sedang menguji dalam berbuat kebaikan," ucap Jaelani kepada MNC Portal, dikutip Selasa (15/3/2022).
Dia lantas membeberkan kronologinya. Hal ini bermula saat dirinya selesai melakukan kegiatan pembagian masker pada Jumat 4 Maret 2022. Kemudian, sekitar pukul 10.00 WIB dia bertemu dengan Ketua RT setempat untuk meminta masukan terkait giat yang baru dilakukannya.
Namun, belum lama dia berbicara, telepon genggam Pak RT berdering. Istri Pak RT lantas berteriak untuk segera memanggil babinsa setempat. Sebab, telah terjadi penusukan yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap salah satu warga.
Tanpa pikir panjang, Jaelani langsung bergegas meninggalkan pos. Di sepanjang jalan, bercak darah sudah tercecer. "Mana bu orangnya? Niat saya mau saya bawa ke rumah sakit eh udah dibawa sama tetangga. Di tempat orang ketakutan, teriak-teriak doang. Mencekam banget," jelasnya.
Warga yang ada di lokasi lantas memberi informasi bahwa pelaku telah masuk ke dalam sebuah rumah kontrakan dan berada di lantai dua. Jaelani langsung menyusul ke rumah itu untuk bernegosiasi agar yang bersangkutan bisa keluar untuk menyerahkan diri.
"Mas tolong keluar, buang senjatanya, kita bisalah musyawarah. Masalah ini kita selesaikan secara kekeluargaan. Tujuannya supaya dia turun, tapi enggak didengar," ungkapnya.
Tak lama berselang, terdengar suara keras dari dalam ruangan. Hal itu membuat Pelda Jaelani bergegas masuk. Awalnya, dia sempat merasa takut, namun ketakutannya segera dia simpan rapat-rapat.
Dia telah memasrahkan diri, bilamana pelaku itu malah menyerang balik dan mengakibatkan dia kehilangan nyawa. "Ingin keluar tapi beban moril, orang-orang sudah minta tolong sama saya. Siapa lagi kalau bukan saya nih, yaudah saya pasrah," jelasnya.
Ketika berupaya menuju lantai dua, ternyata pelaku juga sudah hendak turun. Tangan pelaku masih memegang pisau dengan kencang dan darah bercucuran.
"Tiba-tiba turun dia, senjata dipegang masih kenceng, darah netes. Allah saya bilang, saya pasrah, mati saya," katanya.
Atas inisiatifnya, tangan pelaku langsung diambilnya, dan setelah keseimbangan pelaku hilang, Pelda Jaelani langsung menubruk.
"Saya gulung, saya cekik supaya enggak bisa gerak lah ya. Warga langsung datang nyari tali diikat," ucapnya.
Dia berpesan kepada warga agar pelaku segera diamankan dan jangan ada yang main hakim sendiri. Kemudian, Pelda Jaelani menuju lantai dua untuk mengecek kondisi.
Saat dilihat, ternyata ada satu korban lagi yang kondisinya sudah memprihatinkan. Di mana, bagian tubuh sudah tertusuk dan mulutnya terkena sayatan pisau.
Saya langsung ke atas lagi, begitu dilihat ternyata di atas ada korban 1 lagi. Bagian di dada dan bibirnya sobek. Saya lari turun lagi minta tolong diangkat, biar hidup. Ternyata alhamdulillah dua-duanya selamat," tuturnya.
Baca Juga: Jenderal Dudung
Pelda Jaelani berujar, aksi heroik yang dilakukannya terinspirasi dari pernyataan Jenderal Dudung untuk selalu bersedia membantu masyarakat apapun itu masalahnya.
"Saya terinspirasi ucapan Bapak KSAD, bahwa jangan pernah menolak atau menghindar dari bantuan orang. Maksudnya, orang yang minta bantuan kepada kamu sesungguhnya Tuhan sedang menguji dalam berbuat kebaikan," ucap Jaelani kepada MNC Portal, dikutip Selasa (15/3/2022).
Dia lantas membeberkan kronologinya. Hal ini bermula saat dirinya selesai melakukan kegiatan pembagian masker pada Jumat 4 Maret 2022. Kemudian, sekitar pukul 10.00 WIB dia bertemu dengan Ketua RT setempat untuk meminta masukan terkait giat yang baru dilakukannya.
Namun, belum lama dia berbicara, telepon genggam Pak RT berdering. Istri Pak RT lantas berteriak untuk segera memanggil babinsa setempat. Sebab, telah terjadi penusukan yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap salah satu warga.
Tanpa pikir panjang, Jaelani langsung bergegas meninggalkan pos. Di sepanjang jalan, bercak darah sudah tercecer. "Mana bu orangnya? Niat saya mau saya bawa ke rumah sakit eh udah dibawa sama tetangga. Di tempat orang ketakutan, teriak-teriak doang. Mencekam banget," jelasnya.
Warga yang ada di lokasi lantas memberi informasi bahwa pelaku telah masuk ke dalam sebuah rumah kontrakan dan berada di lantai dua. Jaelani langsung menyusul ke rumah itu untuk bernegosiasi agar yang bersangkutan bisa keluar untuk menyerahkan diri.
"Mas tolong keluar, buang senjatanya, kita bisalah musyawarah. Masalah ini kita selesaikan secara kekeluargaan. Tujuannya supaya dia turun, tapi enggak didengar," ungkapnya.
Tak lama berselang, terdengar suara keras dari dalam ruangan. Hal itu membuat Pelda Jaelani bergegas masuk. Awalnya, dia sempat merasa takut, namun ketakutannya segera dia simpan rapat-rapat.
Dia telah memasrahkan diri, bilamana pelaku itu malah menyerang balik dan mengakibatkan dia kehilangan nyawa. "Ingin keluar tapi beban moril, orang-orang sudah minta tolong sama saya. Siapa lagi kalau bukan saya nih, yaudah saya pasrah," jelasnya.
Ketika berupaya menuju lantai dua, ternyata pelaku juga sudah hendak turun. Tangan pelaku masih memegang pisau dengan kencang dan darah bercucuran.
"Tiba-tiba turun dia, senjata dipegang masih kenceng, darah netes. Allah saya bilang, saya pasrah, mati saya," katanya.
Atas inisiatifnya, tangan pelaku langsung diambilnya, dan setelah keseimbangan pelaku hilang, Pelda Jaelani langsung menubruk.
"Saya gulung, saya cekik supaya enggak bisa gerak lah ya. Warga langsung datang nyari tali diikat," ucapnya.
Dia berpesan kepada warga agar pelaku segera diamankan dan jangan ada yang main hakim sendiri. Kemudian, Pelda Jaelani menuju lantai dua untuk mengecek kondisi.
Saat dilihat, ternyata ada satu korban lagi yang kondisinya sudah memprihatinkan. Di mana, bagian tubuh sudah tertusuk dan mulutnya terkena sayatan pisau.
Saya langsung ke atas lagi, begitu dilihat ternyata di atas ada korban 1 lagi. Bagian di dada dan bibirnya sobek. Saya lari turun lagi minta tolong diangkat, biar hidup. Ternyata alhamdulillah dua-duanya selamat," tuturnya.
(maf)