Parpol Mulai Poles Cagub, Sinyal Pertarungan Pilgub DKI 2024 Bakal Sengit

Senin, 14 Maret 2022 - 15:15 WIB
Selain itu, Pilgub Jakarta menjadi kian menarik karena muncul tren baru bahwa jabatan gubernur Jakarta adalah batu loncatan untuk naik kelas menjadi seorang calon presiden. Qodari menyebut jabatan gubernur Jakarta memang panggung yang sangat strategis bagi seorang pemimpin untuk menuju pentas nasional. Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut sudah membuktikannya. Sebelum maju di Pemilihan Presiden 2014, dia adalah gubernur DKI Jakarta.

“Pak Jokowi lalu menjadi calon presiden paling populer dan paling kuat hanya enam bulan setelah terpilih jadi gubernur. Walaupun itu juga tergantung dari kinerja yang bersangkutan,” ujarnya.

Kendati demikian, dia mengaku belum bisa menyimpulkan siapa figur yang paling kuat untuk maju di pilgub dan punya kans menang karena pelaksanaan pilgub masih jauh.

“Dan, perlu diingat, pilkada 2024 itu mesti menunggu hasil pileg (pemilu legislatif) 2024 dulu. Ketika bicara calon, lebih baik bicara siapa figur ketimbang partai karena partai nanti tergantung pada hasil pileg 2024,” paparnya.

Qodari menyebutkan Gubenur Jakarta Anies Baswedan yang belakangan santer disebut bakal maju di Pilpres 2024 sebagai calon kuat di pilgub. Baru satu periode menjabat popularitas Anies diakui cukup meroket sebagai bakal capres, meski trennya disebut agak menurun belakangan ini. Dia meyakini Anies masih punya peluang kuat untuk kembali duduk sebagai gubernur jika urung maju sebagai capres. Selain Anies, Ahmad Riza Patria yang kini menjabat wagub juga disebutnya cukup punya peluang.

Baca juga: Digosipkan Maju Pilgub DKI, Jubir Sandiaga: Biarlah Waktu yang Menjawab

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio berpandangan, dengan wacana Sahroni-Airin diusung Nasdem dan Golkar di Pilgub Jakarta maka sinyal Anies untuk maju di pilpres makin jelas. Nasdem termasuk partai yang sering disebut akan mengusung Anies di Pilpres 2024. Dengan “hilangnya” Anies dari peta pilgub, kata Hendri, justru kesempatan yang baik buat Riza Patria sebagai wakil gubernur petahana. Namun, bukan langkah yang mudah juga buat Riza terpilih.

“Pilgub Jakarta sejak dilaksanakan secara langsung belum pernah petahana menang atau menjabat dua periode. Ini masukan untuk Riza Patria, harus hati-hati sekali, harus tepat dalam memilih pasangan dan mengatur strategi,” tandasnya.

Sementara itu, peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby juga menegaskan keunikan Pilgub Jakarta. Menurutnya, ketika seseorang terpilih menjadi gubernur Jakarta, lalu berkinerja baik, dan dicitrakan baik pula oleh publik, maka itu menjadi modal popularitas dan elektabilitas dalam memasuki pertarungan level nasional.

“Kursi gubernur DKI Jakarta ibarat menjadi laboratorium bagi publik. Mereka yang berhasil di DKI dianggap mampu untuk memimpin Indonesia,” tutur Adjie Minggu (13/3).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More