Tutup Harlah ke-99 NU, Erick Thohir Ungkap 3 Tantangan Besar Indonesia

Minggu, 06 Maret 2022 - 19:01 WIB
Untuk menghadapi berbagai tantangan itu, Erick menekankan perlu dirancang sebuah prgram transformasi dan prigram inovasi khususnya di sektor pangan. "Agar menjadi ekosistem berkelanjutan, demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Kami BUMN terus berupaya mewujudkan ekosistem tersebut," ucapnya.

Anggota Kehormatan Banser NU itu juga mengulas tentang upayanya membentuk BUMN Holding Pangan ID Food. Erick menjelaskan, holding ID Food dibentuk untuk fokus pada pasar. Secara teknis 9 BUMN yang digabung itu untuk memastikan rantai pasok dari hulu hingga hilir, mulai penyediaan bibit berkualitas, mencukupi kebutuhan pupuk, dukungan teknolgi pertanian, sarana logistik yang terintegrasi dan distribusi pasarnya.

"Apalagi sekarang ada Badan Pangan Nasional. Ke depan Bulog akan fokus pada stabilitas pangan, bisa menjaga kepastian harga pada petani, kita perkuat ekosistem pangan ini melalu program Makmur yakni inisiatif nyata ekosistem pangan berkelanjutan dan holistik," jelas Erick.

Lebih detail Erick mengulas tentang peran BUMN seperti Jasindo yang menjamin asuransi pada petani, peran BRI dan bank Syariah Indonesi yang hadir secara lengkap memberikan fasilitas bagi petani. Erick mengaku bangga karena dari target 50.000 hektare saat ini justru mencapai 71.000 hektare. Tahun ini, Erick mentargetkan ada 200.000 yang telah mengakses program Makmur. Apalagi, para petani terbukti meningkatkan produktivitas dan keuntungan petani.

"Alhamdulillah petani bisa mendapat manfaat nyata yakni peningkatan produktivitas tani sebesar 30% meningkatkan keuntungan tani sebesar 45%. kami masih fokus kelapa sawit, tebu dan padi. Insyaallah ke depan mendorong bidang kopi," paparnya.

Selain itu, Erick juga akan fokus menyentuh sektor industri sawit. Teknis programnya tidak sama dengan program Makmur. Erick menjelaskan PTPN sebagai salah satu BUMN berupaya merealisasikan program sawit rakyat dengan terus berkolaborasi membangun sawit rakyat.

"Yang sudah tua dan tidak produktif harus diremajakan tanpa menciptakan lahan sawit baru hingga saat ini dari 42.000 hektare yang sudah kerja sama dan hampir 1 juta bibit sawit unggul didistribusikan oleh PTPN. Sambil menunggu bibitnya bisa kerja dengan PTPN," ulas Erick.

Di hadapan para peserta harlah NU yang hadir, Erick mengatakan kemanfaatan luas lahan bisa diwujudkan dengan kerjasama, gotong royong dan kolaborasi semua pihak. Tujuan besarnya, adalah agar lebih produktif buat rakyat, membawa peningkatan kesejahteraan rakyat sekaligus berkelanjutan bagi alam dan lingkungan serta kemandirian Indonesia.

"Saya yakin yang hadir di sini memiliki nawaitu yang baik dan keinginan yang dalam menyukseskan cita-cita transformasi pangan di Indonesia. Harapannya kita dapat memutar roda pereknomian umat dan cara yang bertanggung jawab atas keberlanjutan lingkungan. Kita mendorong pesantren dan NU jadi mercusuar peradaban dan bangkitnya muslim preneur dengan berdirinya Bank Syariah Indonesia," pungkas Erick.
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More