Puncak Bonus Demografi Indonesia Diperkirakan Tahun 2030

Rabu, 02 Maret 2022 - 12:43 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, sejak 2012 lalu Indonesia mengalami bonus demografi. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, sejak tahun 2012 lalu Indonesia telah mengalami bonus demografi . Diperkirakan puncaknya akan terjadi pada 2030.

Baca Juga: bonus demografi
Baca juga: Wapres Wanti-wanti, Bonus Demografi Bisa Berbalik Jadi Bencana



Setelah tahun 2030 ini, kata Muhadjir, secara perlahan Indonesia akan meninggalkan era bonus demografi menuju era aging population.

"Nanti tahun 2030, akan secara pelan akan meninggalkan era bonus demografi dan akan menuju ke era aging population yaitu populasi yang berpenduduk tua," ucapnya.

Karena itu kata Muhadjir, saat ini harus memanfaatkan momentum bonus demografi ini sebaik-baiknya. "Jangan sampai gagal memanfaatkan bonus demografi. Artinya penduduk usia produktif ini harus betul-betul produktif, punya pekerjaan yang menghasilkan," tuturnya.

"Dan yang penghasilannya cukup besar baik untuk dirinya sendiri, untuk mereka yang tidak bekerja yaitu yang tidak tidak bekerja dan sisanya bisa dipakai untuk menabung yang bisa dijadikan investasi nasional," tambahnya.

Sehingga, jika momentum bonus demografi ini bisa berjalan mulus maka di tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara dengan berpenghasilan menengah ke atas, artinya Indonesia akan menjadi negara maju.

"Dan kalau itu berjalan mulus, InsyaAllah kita akan tahun 2045 atau tahun emas kita akan menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas paling tidak dan itu berarti kita akan menjadi negara maju seperti tagline kita sekarang adalah Menuju Indonesia Maju," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More