Booster Mampu Turunkan Risiko Gejala Berat Akibat Covid-19 hingga 7,1 Kali Lipat
Sabtu, 26 Februari 2022 - 02:32 WIB
JAKARTA - Vaksinasi terbukti masih sangat efektif meringankan gejala akibat terinfeksi Covid-19 varian apapun termasuk varian Omicron yang saat ini mendominasi. Saat ini pemerintah telah memulai vaksinasi dosis ketiga (booster) untuk menambah pertahanan masyarakat Indonesia dari infeksi Covid-19.
“Vaksinasi booster mampu menurunkan risiko gejala berat akibat infeksi Omicron hingga 7,1 kali lipat daripada tanpa vaksinasi sama sekali. Sementara vaksinasi lengkap menurunkan risiko gejala berat akibat terinfeksi Omicron hingga 2,2 kali lipat daripada tidak divaksinasi sama sekali,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS) dr. Tonang Dwi Ardiyanto dalam keterangannya, Jumat 25 Februari 2022.
Dia juga mengimbau agar manfaat vaksinasi jangan dilihat dari kacamata sempit. “Misalnya ada yang mengatakan saudara saya sudah divaksinasi tapi kenapa bisa terinfeksi Covid-19? Itu pertanyaan yang banyak beredar di masyarakat. Coba kita berpikir, seandainya saudara kita tidak divaksinasi apakah gejalanya akan berat? Lalu coba cari tahu di sekitar kita sudah berapa banyak yang divaksinasi lengkap. Kalau yang terinfeksi jauh lebih sedikit, artinya vaksinasi baik lengkap atau bahkan yang sudah di booster, jauh lebih bermanfaat daripada tidak divaksinasi sama sekali,” tutunya.
Tonang menyarankan, vaksinasi lengkap bisa diberikan kepada mereka yang memiliki komorbid. Menurutnya, bagi penderita komorbid sangat perlu untuk melengkapi vaksinasi karena termasuk kelompok paling rentan ketika terinfeksi Covid-19.
“Bagi mereka yang memiliki komorbid, tentu ada screening saat mau divaksinasi. Selama saat screening menunjukkan masih layak divaksin, maka lebih baik divaksinasi. Ini untuk menghindari risiko yang lebih parah saat terinfeksi virus Covid-19 nantinya,” saran Tonang.
Diperkirakan saat ini Indonesia telah memasuki separuh jalan menuju puncak Omicron. Tonang berharap, dengan lebih cepat melewati puncak, kasus turun dengan cepat diikuti turunnya korban kematian.
“Tentunya untuk bisa sampai pada kondisi itu syaratnya ada dua yakni percepat vaksinasi lengkap dan tetap terus jalankan protokol kesehatan. Covid-19 masih ada tapi kita mampu menghadapinya ketika kita bekerjasama,” ujar Tonang.
“Vaksinasi booster mampu menurunkan risiko gejala berat akibat infeksi Omicron hingga 7,1 kali lipat daripada tanpa vaksinasi sama sekali. Sementara vaksinasi lengkap menurunkan risiko gejala berat akibat terinfeksi Omicron hingga 2,2 kali lipat daripada tidak divaksinasi sama sekali,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS) dr. Tonang Dwi Ardiyanto dalam keterangannya, Jumat 25 Februari 2022.
Baca Juga
Dia juga mengimbau agar manfaat vaksinasi jangan dilihat dari kacamata sempit. “Misalnya ada yang mengatakan saudara saya sudah divaksinasi tapi kenapa bisa terinfeksi Covid-19? Itu pertanyaan yang banyak beredar di masyarakat. Coba kita berpikir, seandainya saudara kita tidak divaksinasi apakah gejalanya akan berat? Lalu coba cari tahu di sekitar kita sudah berapa banyak yang divaksinasi lengkap. Kalau yang terinfeksi jauh lebih sedikit, artinya vaksinasi baik lengkap atau bahkan yang sudah di booster, jauh lebih bermanfaat daripada tidak divaksinasi sama sekali,” tutunya.
Tonang menyarankan, vaksinasi lengkap bisa diberikan kepada mereka yang memiliki komorbid. Menurutnya, bagi penderita komorbid sangat perlu untuk melengkapi vaksinasi karena termasuk kelompok paling rentan ketika terinfeksi Covid-19.
“Bagi mereka yang memiliki komorbid, tentu ada screening saat mau divaksinasi. Selama saat screening menunjukkan masih layak divaksin, maka lebih baik divaksinasi. Ini untuk menghindari risiko yang lebih parah saat terinfeksi virus Covid-19 nantinya,” saran Tonang.
Diperkirakan saat ini Indonesia telah memasuki separuh jalan menuju puncak Omicron. Tonang berharap, dengan lebih cepat melewati puncak, kasus turun dengan cepat diikuti turunnya korban kematian.
“Tentunya untuk bisa sampai pada kondisi itu syaratnya ada dua yakni percepat vaksinasi lengkap dan tetap terus jalankan protokol kesehatan. Covid-19 masih ada tapi kita mampu menghadapinya ketika kita bekerjasama,” ujar Tonang.
(mhd)
tulis komentar anda