MUI Pertanyakan Urgensi Pembangunan Museum Holocaust di Minahasa
Jum'at, 04 Februari 2022 - 11:59 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mempertanyakan urgensi pendirian Museum Holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara. Sebab, pembangunan museum tersebut tidak serta merta menyadarkan kelompok Yahudi dan Israel untuk menentang diskriminasi serta pembunuhan oleh satu suku bangsa terhadap suku bangsa lainnya.
"Ternyata fakta yang ada menunjukkan jangankan mereka menjadi semakin lebih arif dan lebih baik, tapi malah mereka dengan pongahnya menantang dunia sehingga kita lihat disaat dunia menjunjung tinggi kemerdekaan suatu bangsa dan mengutuk penjajahan di atas dunia Israel dan Yahudi malah merampas kemerdekaan dan menjajah tanah rakyat palestina," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/2/2022).
Anwar mengatakan hal ini pun berbanding terbalik dengan sikap Yahudi dan Israel yang justru menginjak-injak Hak Asasi Manusia (HAM) rakyat Palestina. Baik dengan menindas, membunuh serta menembaki anak-anak dan para wanita serta rakyat Palestina yang tidak berdosa.
"Menurut saya kalau kita masih punya akal sehat, keinginan untuk menata kehidupan, ketertiban dunia ke arah yang lebih baik dan manusiawi. Maka museum yang lebih urgen untuk kita buat dan dirikan saat ini adalah museum yang mencerminkan dan menceritakan kepada kita bagaimana buruknya tindakan Yahudi dan Israel terhadap rakyat Palestina," ujar dia.
Sebab, jika kehadiran museum tersebut dapat menyadarkan warga dunia untuk menghentikan tindakan kekejaman dan kezaliman serta kebiadaban yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina yang berlangsung hampir delapan dekade.
"Untuk menata dan menciptakan ketertiban dunia yang lebih baik memang tidak hanya diperlukan duit dan kecerdasan otak saja. Tapi yang lebih penting lagi dari itu adalah hati nurani dan inilah yang sudah hilang dan tercabut dari kehidupan dunia kita saat ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anwar mengatakan dalam alinea pertama pembukaan UUD 1945 dengan jelas menyebutkan sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Maka tindakan Israel seharusnya dapat dipahami secara baik oleh rakyat Indonesia.
"Yahudi serta Israel seperti sudah kita ketahui bersama benar-benar sudah tidak menghormati dan menghargai apa yang telah menjadi sikap dan pandangan politik kita sebagai bangsa," ungkapnya.
"Ternyata fakta yang ada menunjukkan jangankan mereka menjadi semakin lebih arif dan lebih baik, tapi malah mereka dengan pongahnya menantang dunia sehingga kita lihat disaat dunia menjunjung tinggi kemerdekaan suatu bangsa dan mengutuk penjajahan di atas dunia Israel dan Yahudi malah merampas kemerdekaan dan menjajah tanah rakyat palestina," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/2/2022).
Anwar mengatakan hal ini pun berbanding terbalik dengan sikap Yahudi dan Israel yang justru menginjak-injak Hak Asasi Manusia (HAM) rakyat Palestina. Baik dengan menindas, membunuh serta menembaki anak-anak dan para wanita serta rakyat Palestina yang tidak berdosa.
"Menurut saya kalau kita masih punya akal sehat, keinginan untuk menata kehidupan, ketertiban dunia ke arah yang lebih baik dan manusiawi. Maka museum yang lebih urgen untuk kita buat dan dirikan saat ini adalah museum yang mencerminkan dan menceritakan kepada kita bagaimana buruknya tindakan Yahudi dan Israel terhadap rakyat Palestina," ujar dia.
Sebab, jika kehadiran museum tersebut dapat menyadarkan warga dunia untuk menghentikan tindakan kekejaman dan kezaliman serta kebiadaban yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina yang berlangsung hampir delapan dekade.
"Untuk menata dan menciptakan ketertiban dunia yang lebih baik memang tidak hanya diperlukan duit dan kecerdasan otak saja. Tapi yang lebih penting lagi dari itu adalah hati nurani dan inilah yang sudah hilang dan tercabut dari kehidupan dunia kita saat ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anwar mengatakan dalam alinea pertama pembukaan UUD 1945 dengan jelas menyebutkan sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Maka tindakan Israel seharusnya dapat dipahami secara baik oleh rakyat Indonesia.
"Yahudi serta Israel seperti sudah kita ketahui bersama benar-benar sudah tidak menghormati dan menghargai apa yang telah menjadi sikap dan pandangan politik kita sebagai bangsa," ungkapnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda