Profil Laksdya TNI Agung Prasetiawan, Pangkoarmada yang Malang Melintang di Kapal Perang
Kamis, 03 Februari 2022 - 13:03 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono melantik Laksdya TNI Agung Prasetiawan sebagai Panglima Koarmada (Pangkoarmada) RI. Perwira tinggi bintang tiga ini selanjutnya akan memimpin Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI) yang membawahi Koarmada I, Koarmada II, dan Koarmada III sesuai Perpres No. 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI.
Dilantiknya Laksdya TNI Agung Prasetiawan sekaligus juga merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Nomor Keputusan/66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI. ”Dari 328 Perwira Tinggi TNI yang mendapatkan jabatan baru tersebut, 28 di antaranya masuk ke dalam jabatan satuan-satuan baru TNI,” tulis salinan SK tersebut dikutip SINDOnews, Kamis (3/2/2022).
Dipilihnya Laksdya TNI Agung bukan tanpa alasan, pria kelahiran Blora, Jawa Tengah 6 Juni 1964 memiliki segudang prestasi. Penunjukan ini mencatatkan Agung sebagai Panglima Koarmada RI pertama dalam sejarah TNI khususnya TNI AL. Lulus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1987 dari kesatuan Korps Pelaut ini mengawali karier militernya di kapal perang sebagai Asisten Padivsen KRI Badik 623. Setelah mengikuti pendidikan Sus GKK tingkat Perwira pada 1991, Diklapa I/Koum 1992, Agung kembali mendapat tugas di kapal perang sebagai Palaksa KRI Teluk Berau 534 pada periode 1995—1996.
Setelah tiga tahun bertugas di KRI Teluk Berau 534, suami Yunita Susanti kemudian dipindah tugas. Meski demikian, medan tugas yang dijalaninya tetap berada di kapal perang yakni, Palaksa KRI Teluk Sampit 515 selama setahun yakni, pada 1996—1997. Selanjutnya, Agung dipercaya mengemban amanah sebagai Komandan KRI Tongkol 813 pada 1997—1999.
Setelah menamatkan pendidikan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan 38, karier ayah dua orang anak ini kemudian diangkat menjadi komandan kapal perang secara berturut-turut mulai dari KRI Pandrong 801 pada 1999—2002, Komandan KRI Rencong, 2002—2005.
Tidak hanya itu, Agung juga mendapat amanah menjadi Komandan KRI Teluk Ende pada 2005—2006. Bahkan, dalam kurun waktu setahun yakni pada 2006, Agung dipercaya menjabat sebagai pimpinan tiga kapal perang yakni, Komandan KRI Teluk Ende, Komandan KRI Ki Hajar Dewantara 364 pada 2006. Termasuk Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim.
Karier militernya terus menanjak setelah lulus pendidikan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Angkatan 37 pada 2010. Agung langsung dipercaya sebagai Kepala Puskodal TNI-AL selama setahun pada 2011—2012 dan selanjutnya diangkat menjadi Asisten Operasi (Asops) Koarmabar serta Kasguskamla Koarmabar pada 2013—2014.
Bahkan, setelah menamatkan pendidikannya di Lemhannas RI PPRA Angkatan ke-51 pada 2014 karier Agung semakin bersinar. Agung dipercaya menjabat sebagai Sahli B Komsos Pangarmabar, Dankorsis Sesko TNI, Waasrena KSAL pada 2016—2017, kemudian Pangkolinlamil pada 2017 dan Asrenum Panglima TNI pada 2017-2020. Saat menjabat Asrenum, Agung mendapat brevet Cakra dari pasukan elite Kostrad, TNI AD. Sebelumnya, Agung juga mendapatkan Brevet Kapal Atas Air dan Brevet Selam.
Tidak hanya itu, Agung selanjutnya dipercaya menjabat sebagai Kapushidrosal 2020—2021, Danpushidrosal 2021—2022 sebelum akhirnya dipercaya sebagai pimpinan tiga Koarmada yakni, Pangkoarmada.
“Sebagai kotama operasional dan pembinaan, yang wilayah kerjanya terbentang dari dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas hingga Pulau Rote, Koarmada RI memiliki 3 Koarmada yang bertanggung jawab membina dan mengoperasionalkan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri dari kapal perang, pesawat udara, Marinir dan Pangkalan,” ujar KSAL di Dermaga Koarmada I Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/2/2022).
Dilantiknya Laksdya TNI Agung Prasetiawan sekaligus juga merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Nomor Keputusan/66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI. ”Dari 328 Perwira Tinggi TNI yang mendapatkan jabatan baru tersebut, 28 di antaranya masuk ke dalam jabatan satuan-satuan baru TNI,” tulis salinan SK tersebut dikutip SINDOnews, Kamis (3/2/2022).
Dipilihnya Laksdya TNI Agung bukan tanpa alasan, pria kelahiran Blora, Jawa Tengah 6 Juni 1964 memiliki segudang prestasi. Penunjukan ini mencatatkan Agung sebagai Panglima Koarmada RI pertama dalam sejarah TNI khususnya TNI AL. Lulus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1987 dari kesatuan Korps Pelaut ini mengawali karier militernya di kapal perang sebagai Asisten Padivsen KRI Badik 623. Setelah mengikuti pendidikan Sus GKK tingkat Perwira pada 1991, Diklapa I/Koum 1992, Agung kembali mendapat tugas di kapal perang sebagai Palaksa KRI Teluk Berau 534 pada periode 1995—1996.
Baca Juga
Setelah tiga tahun bertugas di KRI Teluk Berau 534, suami Yunita Susanti kemudian dipindah tugas. Meski demikian, medan tugas yang dijalaninya tetap berada di kapal perang yakni, Palaksa KRI Teluk Sampit 515 selama setahun yakni, pada 1996—1997. Selanjutnya, Agung dipercaya mengemban amanah sebagai Komandan KRI Tongkol 813 pada 1997—1999.
Setelah menamatkan pendidikan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan 38, karier ayah dua orang anak ini kemudian diangkat menjadi komandan kapal perang secara berturut-turut mulai dari KRI Pandrong 801 pada 1999—2002, Komandan KRI Rencong, 2002—2005.
Tidak hanya itu, Agung juga mendapat amanah menjadi Komandan KRI Teluk Ende pada 2005—2006. Bahkan, dalam kurun waktu setahun yakni pada 2006, Agung dipercaya menjabat sebagai pimpinan tiga kapal perang yakni, Komandan KRI Teluk Ende, Komandan KRI Ki Hajar Dewantara 364 pada 2006. Termasuk Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim.
Karier militernya terus menanjak setelah lulus pendidikan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Angkatan 37 pada 2010. Agung langsung dipercaya sebagai Kepala Puskodal TNI-AL selama setahun pada 2011—2012 dan selanjutnya diangkat menjadi Asisten Operasi (Asops) Koarmabar serta Kasguskamla Koarmabar pada 2013—2014.
Bahkan, setelah menamatkan pendidikannya di Lemhannas RI PPRA Angkatan ke-51 pada 2014 karier Agung semakin bersinar. Agung dipercaya menjabat sebagai Sahli B Komsos Pangarmabar, Dankorsis Sesko TNI, Waasrena KSAL pada 2016—2017, kemudian Pangkolinlamil pada 2017 dan Asrenum Panglima TNI pada 2017-2020. Saat menjabat Asrenum, Agung mendapat brevet Cakra dari pasukan elite Kostrad, TNI AD. Sebelumnya, Agung juga mendapatkan Brevet Kapal Atas Air dan Brevet Selam.
Tidak hanya itu, Agung selanjutnya dipercaya menjabat sebagai Kapushidrosal 2020—2021, Danpushidrosal 2021—2022 sebelum akhirnya dipercaya sebagai pimpinan tiga Koarmada yakni, Pangkoarmada.
“Sebagai kotama operasional dan pembinaan, yang wilayah kerjanya terbentang dari dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas hingga Pulau Rote, Koarmada RI memiliki 3 Koarmada yang bertanggung jawab membina dan mengoperasionalkan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri dari kapal perang, pesawat udara, Marinir dan Pangkalan,” ujar KSAL di Dermaga Koarmada I Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/2/2022).
(cip)
tulis komentar anda