DPR Minta Calon Penyelenggara Miliki Visi Cerdas Sukseskan Pemilu 2024
Selasa, 01 Februari 2022 - 00:11 WIB
JAKARTA - Proses seleksi calon penyelenggara pemilu kini sudah mengerucut menjadi 14 nama bakal calon. Tim Seleksi (Timsel) untuk Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) 2022-2027 telah menyerahkan keempat belas nama tersebut ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (6/1/2022) kemarin.
Anggota Komisi II DPR RI fraksi PDIP Rifqinazamy Karsayuda berkomentar terkait proses seleksi yang akan dilakukan di Komisi II DPR RI selepas dari Presiden. Rifiqi berujar Komisi II berharap proses uji kelayakan dan kepatutan di DPR nantinya melahirkan penyelenggara pemilu bervisi cerdas.
”Kami akan melakukan fit and proper sebaik mungkin guna memastikan kapasitas keilmuan dan kepemiluan para calon. (Kami berharap) penyelenggara pemilu (yang terpilih) memiliki visi cerdas mensukseskan pemilu 2024 dan demokrasi Indonesia,”ujar Rifqi, Senin (31/1/2022).
Mantan anggota Komisi V DPR RI tersebut mengatakan komisinya akan membahas masalah teknis penyelenggaraan uji kelayakan dan kepatutan itu dalam rapat internal pekan depan.”Terkait uji kelayakan dan kepatutan calon anggota KPU-Bawaslu periode 2022-2027 akan dilaksanakan 7-9 Februari. Pekan depan teknis uji kelayakan akan kami bahas,” imbuhnya.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti berharap calon penyelenggara diperlukan memiliki latar belakang akademisi. Ray menyebut komisioner KPU dan Bawaslu sudah sepantasnya memiliki kualitas intelektual.
”Tentu saja perlu. Yang utama mendefinisikan wakil akademisi. Sebab, banyak yang terpilih untuk maju ke uji kelayakan ini merupakan alumni S2,” jawab Ray kepada wartawan.
Ray mengatakan selain kualitas intelektual, calon penyelenggara pemilu diutamakan memiliki integritas. Dia menilai kualitas intelektual dan integritas merupakan suatu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. ”Jadi dua dua hal ini sangat penting, baik kemampuan intelektual dan integritas,” ujarnya.
Diketahui, 14 nama calon anggota Penyelenggara Pemilu 2022-2027 yang lolos sejauh ini adalah August Mellaz, Betty Idroos, Dahliah, Hasyim Asy'ari, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Idham Holik, Iffa Rosita, Iwan Rompo Banne, M Afifuddin, M Ali Safaat, Parsadaan Harahap, Viryan, Yessy Yatty Momongan, dan Yulianto Sudrajat.
Komposisi calon terdiri dari 10 laki-laki dan empat perempuan. Dari keempat belas nama yang lolos, diantaranya merupakan petahana baik di KPU maupun Bawaslu di tingkat pusat dan daerah.
Petahananya diantaranya adalah M Afifudin (Bawaslu RI), Viryan (KPU RI), Hasyim Asy'ari (KPU RI), I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Pengganti Antar Waktu/PAW KPU RI), Betty Idroos (KPU DKI Jakarta), Idham Holik (KPU Jawa Barat), Iffa Rosita (KPU Kalimantan Timur). Nantinya 14 nama calon tersebut akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi II DPR RI.
Anggota Komisi II DPR RI fraksi PDIP Rifqinazamy Karsayuda berkomentar terkait proses seleksi yang akan dilakukan di Komisi II DPR RI selepas dari Presiden. Rifiqi berujar Komisi II berharap proses uji kelayakan dan kepatutan di DPR nantinya melahirkan penyelenggara pemilu bervisi cerdas.
”Kami akan melakukan fit and proper sebaik mungkin guna memastikan kapasitas keilmuan dan kepemiluan para calon. (Kami berharap) penyelenggara pemilu (yang terpilih) memiliki visi cerdas mensukseskan pemilu 2024 dan demokrasi Indonesia,”ujar Rifqi, Senin (31/1/2022).
Mantan anggota Komisi V DPR RI tersebut mengatakan komisinya akan membahas masalah teknis penyelenggaraan uji kelayakan dan kepatutan itu dalam rapat internal pekan depan.”Terkait uji kelayakan dan kepatutan calon anggota KPU-Bawaslu periode 2022-2027 akan dilaksanakan 7-9 Februari. Pekan depan teknis uji kelayakan akan kami bahas,” imbuhnya.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti berharap calon penyelenggara diperlukan memiliki latar belakang akademisi. Ray menyebut komisioner KPU dan Bawaslu sudah sepantasnya memiliki kualitas intelektual.
”Tentu saja perlu. Yang utama mendefinisikan wakil akademisi. Sebab, banyak yang terpilih untuk maju ke uji kelayakan ini merupakan alumni S2,” jawab Ray kepada wartawan.
Ray mengatakan selain kualitas intelektual, calon penyelenggara pemilu diutamakan memiliki integritas. Dia menilai kualitas intelektual dan integritas merupakan suatu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. ”Jadi dua dua hal ini sangat penting, baik kemampuan intelektual dan integritas,” ujarnya.
Diketahui, 14 nama calon anggota Penyelenggara Pemilu 2022-2027 yang lolos sejauh ini adalah August Mellaz, Betty Idroos, Dahliah, Hasyim Asy'ari, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Idham Holik, Iffa Rosita, Iwan Rompo Banne, M Afifuddin, M Ali Safaat, Parsadaan Harahap, Viryan, Yessy Yatty Momongan, dan Yulianto Sudrajat.
Komposisi calon terdiri dari 10 laki-laki dan empat perempuan. Dari keempat belas nama yang lolos, diantaranya merupakan petahana baik di KPU maupun Bawaslu di tingkat pusat dan daerah.
Petahananya diantaranya adalah M Afifudin (Bawaslu RI), Viryan (KPU RI), Hasyim Asy'ari (KPU RI), I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Pengganti Antar Waktu/PAW KPU RI), Betty Idroos (KPU DKI Jakarta), Idham Holik (KPU Jawa Barat), Iffa Rosita (KPU Kalimantan Timur). Nantinya 14 nama calon tersebut akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi II DPR RI.
(ams)
Lihat Juga :
tulis komentar anda