5 Pernyataan Kontroversial Menteri Kabinet Jokowi Sepanjang 2021

Jum'at, 31 Desember 2021 - 18:06 WIB
3. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut Kemenag merupakan hadiah untuk NU



Pernyataan ini disampaikan Gus Yaqut, sapaan akrab Menag, dalam webinar yang digelar RMI-PBNU yang diunggah ke kanal Youtube TVNU, Rabu (20/10/2021). Dalam acara itu, Gus Yaqut menceritakan bahwa ada staf Kemenag menyebut kementeriannya sebagai hadiah untuk umat Islam. Spontan Gus Yaqut membantah dan menyebut Kemenag merupakan hadiah bagi NU. Oleh sebab itu, menurutnya, wajar NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag hingga kini.

"Saya bantah. Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum. Tapi spesifik untuk NU. Saya rasa wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag karena hadiahnya untuk NU," katanya.

Pernyataan ini mendapat kritikan keras dari publik. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menilai tidak sepantasnya pernyataan itu disampaikan oleh pejabat negara. Selain tidak memiliki landasan historis yang benar, pernyataan itu dapat menimbulkan sikap eksklusivitas di tengah masyarakat. Dikhawatirkan akan mendorong munculnya sekelompok orang tertentu yang merasa lebih hebat dari kelompok lainnya.

"Kalau disebut hadiah bagi NU, terkesan bahwa Gus Yaqut ingin mengatakan bahwa Kementerian Agama hanya milik NU saja. Kelompok lain hanya pelengkap dan bagian yang diatur. Tidak memiliki peran dan partisipasi apa pun dalam konteks membangun kehidupan umat beragama di Indonesia," kata Saleh kepada wartawan, Senin (25/10/2021).

4. Menko Polhukam Mahfud MD menceritakan kematian Covid-19 yang mengharukan



Cerita itu disampaikan Mahfud MD melalui cuitan di Twitternya, @mohmafudmd. Dalam cuitannya, Mahfud menceritakan profesor kedokteran rela mengorbankan dirinya bagi keselamatan dokter muda dari infeksi virus corona.

"Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan. Ada juga profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kepada yuniornya untuk menggunakan satu-satunya oksigen yang tersisa ketika keduanya sama-sama terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat," cuit Mahfud MD, 26 Juli 2021.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More