5 Pernyataan Kontroversial Menteri Kabinet Jokowi Sepanjang 2021

Jum'at, 31 Desember 2021 - 18:06 WIB
Risma marah lantaran dapur umum belum siap. Kompor dinilai terlalu sedikit, sehingga tidak akan bisa memasak secara cepat dan banyak. Sementara kondisi dapur umum juga dinilai tak memadai layaknya dapur.

"Teman-teman itu kerja di Kementerian Sosial, bukan di rehabilitasi sosial. Mulai sekarang, saya tidak mau lagi lihat seperti ini, kalau ada seperti ini lagi, saya pindah semua ke Papua," kata Risma dengan suara sangat lantang.

Ancaman Risma ini langsung direspons masyarakat dengan kritikan. Salah satunya disampaikan seniman Sudjiwo Tedjo. Dalam cuitannya di Twitter pada Selasa (13/7/2021), Sudjiwo Tedjo mengunggah atau memposting berita media online tentang ancaman Risma ke ASN tersebut.

"Maaf, Bu Risma, bila berita ini benar, apakah Bu Risma tidak sedang merendahkan Papua?" cuit Sudjiwo Tedjo dikutip dari lini masa Twitter @sudjiwotedjo.

2. Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut penambahan kasus Covid-19 melandai setelah 12 Juli 2021



Pernyataan Luhut ini menjadi kontroversi karena saat itu kasus Covid-19 mulai naik tajam. Pemerintah sejak 3 JUli 2021 mulai menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk menekan penyebaran virus corona.

"Jadi kalau kita mulai kemarin (PPKM Darurat) tanggal 3 (Juli 2021), saya pikir paling mungkin sekitar tanggal 12 kita baru akan melihat mulai slow down. Jadi sampai tanggal 13-14 (Juli) mungkin tetap akan naik dan bisa tinggi," katanya dalam konferensi pers dikutip dari YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Senin, 5 Juli 2021.

Pemerintah menargetkan PPKM Darurat yang diberlakukan pada peride 3-20 Juli 2021 akan menurunkan kasus harian Covid-19 hingga mencapai di bawah 10.000 pasien per hari.

Namun prediksi Luhut ini tidak tepat. Kasus Covid-19 terus naik, bahkan mencapai puncaknya pada 15 Juli 2021. Pada hari itu, kasus Covid-19 bertambah 56.757. Kasus Covid-19 mulai menurun sejak Agustus hingga saat ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More