Mencari Bunda Empu Mendongeng

Sabtu, 18 Desember 2021 - 05:50 WIB
Nilai hakiki tersebut diulas dan diberi contoh dalam pustaka usang Mendidik Anak lewat Dongeng. Sungguh dongeng anak memiliki pengaruh laten bagi pertumbuhan mental. Tak dimungkiri lagi, satu sisi dongeng memang menjadi metode efektif guna mendidik anak. Dongeng digemari anak karena menyuguhkan aneka nasihat, petuah, teladan, atau hikmah melalui figur tokoh cerita. Satu sisi lain, dongeng adalah berhala kuno yang santun selalu kita rawat.

Justru tantangan bagi para orang tua terkini wajib mengemas dongeng-dongeng yang mendidik, sehingga anak-anak aman meneladan kisah-kisah tersebut. Ide pustaka usang ini tergolong inspiratif, kreatif mengajak mencipta dongeng baru yang kaya nilai luhur, keteladanan, dan budi pekerti. Dalam konteks inilah peran dan sentuhan sastrawi dimunculkan. Oleh karena itu, buatlah dongeng modifikasi. Revitalisasi dongeng. Buatlah anak-anak ketagihan dibacakan dongeng.

Mari kisahkan para nabi agung nan kudus 1400-2000 tahun silam. Narasi keteladanan-Nya tetaplah imanen. Mari segarkan kembali figur cerdas Habibie penting buat anak. Habibie kecil meraih nilai bagus pada semua mata pelajaran hingga mampu mendesain dan memproduksi pesawat.

baca juga: Mendongeng Dapat Membantu Optimalkan Tumbuh Kembang Anak

Atau, tularkan Presiden Soekarno yang legendaris mampu berbicara minimal 10 bahasa; ada apa di balik nama Kusno, Karno, dan sapaan Bung (“bungkus-no” dan “bongkar-no”) untuk Indonesia. Gus Dur mempunyai indra keenam. Bob Sadino yang dulu hidup di kontrakan, masa tua menjadi miliarder. Ciputra yang awalnya biasa menjadi luar biasa. Akan tetapi, perlu dicatat: buanglah mitos berhalanya!

Solusi Nakal

Pola saji pustaka usang ini dikemas menjadi lima bab dan satu bundel lampiran dongeng. Lima bab tersebut mengulas “dunia nakal” si anak dan seni mendidik, titik ledak mendongeng, serta kritikan “mengapa” dongeng dianggap tidak penting dalam kurikulum. Titik lemahnya terletak pada buaian ala dongeng si kancil.

Moralitas si kancil adalah spiritualitas berhala kontemporer di tanah air Indonesia. Pustaka usang ini tidak berupaya membongkar kenakalan si kancil (baca: demitifikasi kancil), tetapi masih mengedepankan bahwa kancil itu fantasi. Kancil itu cuma dongengan. Dan dongeng itu penting, kudu dilestarikan. Nah!

baca juga: Inilah Dongeng-Dongeng yang Berhasil Dibuat oleh Member BTS

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More